Malang - Polri menemukan adanya 20 ribu kotak amal milik
Jamaah Islamiyah (JI) yang digunakan mendanai aksi terorisme. Di antaranya, 2.500
kotak amal beredar di wilayah Malang.
Polres Malang tidak tinggal diam, dengan adanya temuan ribuan kotak amal yang disebut untuk mendanai aksi terorisme di wilayah hukumnya. Dengan menggelar penyelidikan, untuk menemukan keberadaan kotak amal yang diungkap oleh Mabes Polri sebelumnya.
"Kita tengah selidiki, terkait peredaran kotak amal yang menjadi alat pendukung pendanaan aksi terorisme itu," kata Kapolres Malang AKBP Hendri Umar saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (17/12/2020).
Hendri tak membeberkan secara gamblang upaya penyelidikan yang sedang dijalankan. Meski begitu, beberapa tempat diduga menjadi sasaran peredaran kotak amal menjadi fokus penyelidikan.
"Penyelidikan mengarah di mana kotak amal tersebut disebar, sebagai upaya menggalang dana untuk aksi terorisme," tegasnya.
Beberapa tempat yang ditengarai menjadi titik penempatan kotak amal, lanjut Hendri, bisa menyasar sejumlah tempat usaha. Seperti warung, rumah makan, maupun pertokoan.
"Semua tempat akan menjadi fokus penyelidikan," tegasnya.
Polri menyebut sebanyak 20 ribu lebih
kotak amal Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) diduga sebagai sumber pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan salah satu tersangka FS alias Acil.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, mengatakan Upik Lawanga merupakan aset berharga JI karena digadang-gadang menjadi penerus Azhari. Karena itu, Upik Lawanga disembunyikan JI dan kerap berpindah-pindah tempat.
"JI memiliki bidang Tholiah (Pengamanan orang dan asset) yang bersangkutan melarikan diri dari Poso pada tahun 2007 melalui jalur Makassar, Surabaya, Solo hingga menetap di Lampung," kata Awi, Senin (30/11).
Awi menambahkan Polri juga berhasil mendeteksi aliran dana kelompok JI. Dana tersebut berasal dari perorangan hingga penyalahgunaan dana kotak amal di minimarket.
Berikut daftar sebaran kotak amal Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) yang diduga digunakan jaringan teroris JI:
1. Sumut: 4.000 kotak
2. Lampung: 6.000 kotak
3. Jakarta: 48 kotak
4. Semarang: 300 kotak
5. Pati: 200 kotak
6. Temanggung: 200 kotak
7. Solo: 2000 kotak
8. Yogyakarta: 2000 kotak
9. Magetan: 2000 kotak
10. Surabaya: 800 Kotak
11. Malang: 2500 kotak
12. Ambon: 20 kotak
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini