Video berdurasi 11 detik itu viral saat diunggah di akun Instagram @dr.tirta. Dalam captionnya, dr Tirta menyayangkan kejadian itu. Video yang diunggah 2 hari lalu itu kini telah mendapat 72.843 like dan 2.138 komentar dari netizen.
"Dapat video ini dari netizen, katanya pas grand opening sebuah restoran d surabaya beberapa waktu sebelum pilkada. Kaget campur sedih saya karena baru tau saya kejadian sekarang," demikian keterangan yang ditulis di akun dr.tirta seperti dikutip detikcom, Kamis (17/12/2020).
Masih di keterangan video, dr Tirta kemudian mengingatkan bagaimana nasib HRS (Habib Rizieq Shihab) yang menjadi tersangka akibat kerumunan. Ia juga membandingkan kafe dan restoran di Jakarta dan di Surabaya yang harus kucing-kucingan sama petugas Satpol PP. Karena petugas kerap merazia tempat-tempat tersebut.
Sebaliknya, ia heran kenapa di Surabaya, kafe dan restoran premium tersebut bisa menggelar pembukaan dengan lancar tanpa kena razia. Ia kemudian menuding bahwa restoran premium tersebut mendapat backing orang besar sehingga tak tersentuh razia petugas.
"Pak HRS tsk kerumunan. Razia kafe d jkt gila2an. Bisa kucing2an sama satpol pp. Cafe d surabaya banyak yg kena razia karena kerumunan. Tapi kalo "premium" ga kena razia yah. Apa krena beking orng besar? Kalo orng kecil beda yah?" tanyanya.
"@pemprovjatim @humaspoldajatim bisa dicek nih kerumunan beberapa waktu lalu d surabaya -.- atau @satgascovid19.id diem aja? Banyak orng kerazia lho di bawah yaelaaaag. Kalo orang terkenal statusnya aman gitu?" tulis akun dr.tirta.
Dari penelusuran yang dilakukan detikcom, restoran premium ini milik Crazy Rich Surabaya, Tomli Wafa. Restoran premium tersebut berada di Jalan Slamet nomor 31. Adapun pembukaan restoran tersebut terjadi pada tanggal 5 Desember lalu.
"Iya benar. Restonya di Jalan Slamet Nomor 31. Kejadiannya tanggal 5 Lalu," terang Tomli saat dihubungi detikcom.
Menanggapi viralnya video pembukaan restoran dan menjadi sorotan itu, Tomli mengaku menerima dan mengikuti setiap aturan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Ya saya pikir kalau itu demi kebaikan ya ikuti saja baiknya gimana. Saya sebagai pengusaha harus taat lah mengikuti protokol dengan segala macamnya," pungkas Tomli.