.webp)
Penghargaan itu diraih Dhito dari sebuah media regional di Jatim. Dalam sambutannya, Dhito mengaku bahwa penghargaan yang ia raih sebenarnya belum saatnya karena layak atau tidaknya itu nanti setelah 3 Tahun 8 Bulan kedepan. Karena dianggap sebagai pemimpin pembawa perubahan itu merupakan penghargaan dengan status cukup berat.
Dhito mengatakan beban berat yang dipikulnya bakal terasa ringan dan dapat melewatinya bersama warga Kabupaten Kediri.
"Sebenarnya penghargaan ini belum saatnya, nanti setelah 3 tahun 8 bulan ke depan. Karena dianggap sebagai pemimpin pembawa perubahan itu merupakan penghargaan dengan status cukup berat, namun saya yakin bersama warga Kabupaten Kediri saya bisa dan percuma saya datang ke Kediri jika tidak membawa perubahan," ujar Dhito, Rabu (16/12/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Dhito menambahkan dalam pemilihan Bupati Kediri kemarin perolehan suara di Kabupaten Kediri mencapai 590 ribu suara, dan ini merupakan perolehan suara terbesar di Jawa Timur.
Dan khususnya Kabupaten Kediri tingkat partisipasi warganya mencapai 5 Persen. Ini berarti harapan warga untuk perubahan bagi Kabupaten Kediri cukup besar, terlebih lagi di masa pandemi dan melawan kotak kosong.
"Dalam pilkada Kabupaten Kediri kemarin, suaranya mencapai 590 Ribu dan terbesar se Jawa Timur. Dengan tingkat partisipasi warga naik sebesar 5 Persen ini berarti harapan warga untuk perubahan bagi Kabupaten Kediri cukup besar, terlebih lagi di masa pandemi dan melawan kotak kosong, untuk itu saya berdoa pemimpin membawa perubahan ini benar terjadi dan bisa panjenengan saksikan di tahun 2024," pungkas Dhito.
Pemberian penghargaan tokoh berpengaruh tersebut digelar di Hotel Grand Surya Kota Kediri. Selain dihadiri Dhito, sejumlah pejabat Pemkot Kediri juga hadir dan menerima penghargaan, seperti Dinas Penanaman Modal Kota Kediri, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Kediri, serta Dinas Kesehatan Kota Kediri. (iwd/iwd)
