.webp)
"Di istana sudah disampaikan vaksin gratis kepada seluruh penduduk Indonesia. Jadi alhamdulillah kita tidak harus menggunakan APBD. Alhamdulillah," kata Risma saat ditemui di Rumah Dinas Jalan Sedap Malam, Rabu (16/12/2020).
Karena vaksin COVID-19 digratiskan, Risma tak perlu mengambil anggaran CSR non APBD. Anggaran yang sudah disimpan itu bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Sebab, Risma tidak tahu pandemi COVID-19 ini berakhir.
"Ya tidak perlu kita keluarkan lagi. Kita bisa gunakan yang lain, sayang juga. Kita bisa menghemat. Karena masih banyak yang harus kita siapkan karena pandemi ini tidak tahu sampai kapan," ujarnya.
Sebelumnya, Risma telah menyiapkan anggaran sebanyak Rp 7 M untuk vaksin COVID-19. Dananya diambil dari CSR YKP sisa Rp 2,5 M dan PDAM Rp 5 M.
Meski nantinya vaksin disuntikkan, masyarakat tetap diminta untuk menerapkan 3M. Bukan berarti saat ada vaksin protokol kesehatan, 3M diabaikan.
"Meski pun nanti sudah divaksin, tetap harus disiplin kita tidak tahu kondisinya, jadi harus tetap jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan itu tetap. Aku lihat di beberapa negara tetap protokol kesehatan dikerjakan," katanya.
Nantinya, kata Risma, ada pengaturan dari pemerintah pusat untuk pembagian vaksin COVID-19 dari China ini. Seperti tenaga medis yang akan disuntikkan terlebih dulu.
"Pertamanya didahulukan tenaga medis, terus apa gitu, kan ada pengaturan kita tidak bisa buat aturan sendiri. Kita masih nunggu. Sudah di launching, Jadi usia sekian sampa sekian, terus mendahulukan tenaga medis ada kok dari pusat," pungkasnya. (fat/fat)
