Dalam rekapitulasi hasil perhitungan Sirekap, paslon 01 Henry-Yasin memperoleh suara sebanyak 37.362. Atau 42,6 persen. Sementara versi quick count DPC PDIP Kota Blitar, paslon yang diusung PKB, PKS, Golkar, PAN, PKPI, Nasdem dan Berkarya ini memperoleh suara sebanyak 37.344. Hanya selisih 18 suara, lebih banyak versi Sirekap.
Sedangkan paslon 02, petahana Santoso-Tjujuk, perolehan suara versi Sirekap sebanyak 50.258. Atau 57,4 persen. Berkurang 58 suara dari versi quick count yang sebanyak 50.303. Paslon ini diusung PDIP dan didukung oleh Demokrat, PPP, Gerindra, dan Hanura
Ketua KPU Kota Blitar Choirul Umam mengatakan kendala utama memasukkan data ke Sirekap adalah tidak stabilnya sinyal ke server. Bahkan dalam beberapa kesempatan, server down sehingga proses input data tidak bisa diteruskan.
"Makanya kemudian kami putuskan pakai dua cara. Manual dan digital Ketika server Sirekap down, proses rekapitulasi tetap berjalan secara manual," jawab Umam saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (15/12/2020).
Dalam rapat pleno ini juga disampaikan jumlah suara sah 87.620, jumlah suara tidak sah 3288. Sedangkan dari DPT sebanyak 114.890 ada 90.908 warga yang menggunakan hak suaranya.
Beberapa temuan Bawaslu Kota Blitar sempat disampaikan dalam rapat pleno hari ini. Namun bukan hal krusial yang mempengaruhi rekapitulasi perolehan suara. Hasil rapat pleno ini menjadi acuan untuk penetapan calon wali kota dan calon wakil wali kota Blitar. Menurut Umam, ini merupakan dinamika yang sifatnya normatif.
"Beberapa saran perbaikan data pemilih telah kita benahi tadi. Selain itu soal segel kotak suara yang tidak begitu rekat sehingga kami segel dobel juga sempat dipersoalkan. Namun Alhamdulillah semuanya lancar dan sifatnya normatif," pungkasnya. (iwd/iwd)