Ringkasan dua berita itu ada di Sekilas Jatim berikut ini.
Polisi Buru Pembuat Video Ancaman Gorok Mahfud Md
Setelah menangkap keempat penyebarnya, polisi kini memburu orang yang telah membuat video ancaman gorok Mahfud Md.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memaparkan pelaku berinisial LM atau belakangan diketahui bernama Maskur. Maskur merupakan pria dalam video bertajuk 'Peringatan Keras Warga Madura Untuk Mahfud MD Karena Kurang Ajar Kepada Habib Rizieq' di akun YouTube Amazing Pasuruan.
"Pengembangannya Polda Jawa Timur sudah juga menetapkan satu tersangka yang memang pelaku utama yang membuat konten dengan kalimat pengancaman SARA dan ujaran kebencian ini kepada Menkopolhukam, atas nama tersangka LM," kata Truno di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (14/12/2020).
Truno mengatakan nama Maskur ini diketahui usai pihaknya melakukan pemeriksaan pada empat tersangka yang menyebarkan video ini. Video buatan LM ini kemudian oleh tersangka Nawawi diunggah ke YouTube dan oleh tiga tersangka lain disebar ke grup-grup WhatsApp.
Truno menyebut LM merupakan warga Sampang, Madura. Kini polisi masih memburu LM.
"LM ini berusia 40 tahun alamat Desa Karangpenang, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang. Kita sudah mengirim surat perintah penangkapan dan diminta kepada bersangkutan sedianya untuk bisa menyerahkan diri," pungkas Truno.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diisukan mendapat tawaran menjadi menteri sosial di kabinet Jokowi. Bagaimana respons Risma?
"Sopo sing ngomong? (Siapa yang bilang?). Awakmu paling, iyo? (Kamu paling, ya?)," kata Risma dengan ekspresi kaget di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Senin (14/12/2020).
Risma juga tampak bingung saat ditanya apakah sudah ada tawaran menduduki kursi mensos. Jika pun ada tawaran, wali kota dua periode ini melihat terlebih dulu dari Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri.
"Seng nawari sopo? (Yang nawari siapa?). Nanti kita lihat lah, saya lihat Ibu Mega saja," ujarnya.
![]() |
Namun bila nanti dirinya benar-benar ditunjuk sebagai salah satu kabinet Indonesia Maju, Risma tak ingin menjadi orang yang takabur. Sebab, yang bisa mengukur kemampuannya hanya dirinya, bukan orang lain.
"Ndak boleh sombong, ndak boleh takabur. Yang bisa ngukur aku ya aku, bukan orang lain. Ya yang bisa ngukur aku ya. Aku, bukan orang lain," kata Risma.
Risma juga akan melakukan salat istikharah bila nanti ditawari jadi menteri.
"Nanti dilihat, istihoroh dulu, iso opo ora (Bisa atau tidak). Kan nanti ngomong yo yo, ga isok (Kalau nanti bilang iya iya, tidak bisa)," ujar Risma.