Pantauan detikcom sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, salah satu desa yang kebanjiran yakni Desa Buluhrejo. Puluhan stand Pasar Benjeng dan permukiman warga masih tergenang. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa hingga setinggi pinggang.
Para pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan untuk menghindari banjir. Salah seorang pemilik stand di Pasar Benjeng, Arifin mengatakan, banjir mulai datang sejak Minggu (13/12) pagi. Namun hingga kini banjir belum surut secara tuntas. Ia pun mengecek tokonya yang masih direndam banjir.
"Kemarin pukul 07.00 WIB banjir mulai naik. Karena luapan Kali Lamong. Kemarin tingginya sampai di bawah pusar. Saat ini air turun tapi pelan-pelan," kata Arifin kepada detikcom, Senin (14/12/2020).
Arifin menambahkan, banjir tahunan ini biasanya cepat surut. Namun saat ini banjir lebih lamban surut, karena lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal yang sama diungkapkan pedagang lainnya, Junaida yang harus memindahkan barang dagangannya ke tempat yang lebih tinggi. "Ini barang-barang mau dinaikkan lagi. Infonya air akan datang lagi," terangnya.
Sementara Camat Benjeng, Suryo Wobiwo mengatakan, banjir di beberapa desa sudah mulai surut. "Sudah mulai surut, tinggal beberapa sentimeter. Tapi saat ini masih ada enam desa yang tergenang," ungkap Suryo Wibowo.
Suryo juga memastikan, debit air Kali Lamong sudah mulai turun. Menurutnya itu sudah dilakukan pengecekan oleh Satpol PP Kabupaten Gresik.
Enam dari 23 desa di Kecamatan Benjeng yang masih tergenang air yakni Desa Sedapur Kelagen, Desa Klampok, Desa Munggugianti, Desa Delik Sumber, Desa Kali Padang dan Desa Sirnoboyo.