"Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur ke depan harus punya waktu, dan tidak punya urusan lain. Jadi bisa fokus mengurus pramuka," kata Gus Ipul, Senin (14/12/2020).
Maka dari itu, Gus Ipul berharap, penerusnya nanti bukan pengurus yang memiliki afiliasi dengan partai politik. Jangan sampai pramuka dibawa ke urusan politik.
"Jadi pramuka bisa berkembang. Kalau pengurusnya itu pengurus yang juga merangkap pengurus partai politik ini yang repot, pasti pramuka dibawa-bawa ke politik," sambung Gus Ipul.
Sekadar diketahui, Gus Ipul menjadi Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim selama dua periode sejak tahun 2010.
Saat dilantik sebagai Ketua, Gus Ipul memang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, tapi tidak terlibat dalam urusan partai politik. Sehingga ia pun bisa fokus mengurus pramuka di Jawa Timur sampai sekarang. Masa jabatan Gus Ipul sebagai Ketua berakhir Desember ini.
Rencananya, pada pertengahan Desember ini, akan ada musda pengurus Pramuka Jawa Timur untuk mencari ketua baru pengganti Gus Ipul.
Sejauh ini, ada dua nama besar yang masuk dalam bursa Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur. Mereka adalah Ketua Saka Taruna Bumi Arum Sabil dan Plt Ketua Partai Demokrat Jawa Timur Emil Dardak.
Terkait proses pemilihan ketua Kwarda Jatim, Gubernur Khofifah pada Minggu (13/12) telah bertemu sejumlah Ketua Kwarcab Pramuka. Pertemuan ini untuk mendengarkan laporan dari Kakwarda berdasarkan hasil diskusi dengan sejumlah Kwarcab.
Mereka sepakat bahwa ketua pramuka yang akan datang tidak sedang menjabat ketua partai politik untuk menghindari konflik kepentingan dan demi keseimbangan.
Pemilihan ketua Pramuka Jawa Timur sendiri akan digelar di Batu, 15 Desember 2020 dengan cara musyawarah mufakat. Selama ini, pemilihan Kakwarda selalu dilakukan musyawarah mufakat dan bukan dengan cara voting. (hil/iwd)