Tes COVID-19 dengan Air Liur Akan Ada Tahun Depan di RS Surabaya

Tes COVID-19 dengan Air Liur Akan Ada Tahun Depan di RS Surabaya

Esti Widiyana - detikNews
Minggu, 13 Des 2020 09:22 WIB
saliva based testing
Saliva based testing di National Hospital Surabaya (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Tes COVID-19 menggunakan sampel air liur atau Saliva Based Testing kini mulai digunakan di beberapa negara, seperti Jepang dan Singapura. Rencananya, di awal tahun 2021 Indonesia juga akan menerapkannya, yakni di National Hospital Surabaya.

"Saat ini kami sedang menunggu registrasi dari Kementrian Kesehatan Indonesia. Semoga Januari 2021 sudah bisa berfungsi dan mempercepat screening COVID-19," kata CEO National Hospital Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya kepada wartawan, Minggu (13/12/2020).

Hananiel mengatakan tes saliva dengan pemeriksaan menggunakan sampel air ludah ini akan memudahkan masyarakat karena tanpa rasa sakit dan rasa tidak nyaman. Bahkan hasil pemeriksaannya diyakini lebih cepat dari tes swab PCR.

"Pemeriksaannya hanya akan membutuhkan air liur sebayak 0,1 liter yang ditampung dalam tabung. Jasilnya akan muncul setelah 6 jam pemeriksaan, lebih cepat dari pemeriksaan PCR biasa," ujarnya.

Hananiel mengatakan, tes saliva bisa memiliki hasil yang lebih cepat, karena mengunakan reagen yang khusus. Selain itu juga mengunakan teknologi baru yang bisa mempercepat waktu extraksi.

"Dalam Saliva Based Testing ada proses yang dilakukan dengan turbo extraksi yang membutuhkan waktu 30 menit. Proses ini, yang mempercepat proses extrasi," jelasnya.

Simak video 'Virus Corona Mengancam Kerusakan Otak':

[Gambas:Video 20detik]



Menurut Hananiel, hasil dari Saliva Based Testing ini juga lebih sensitif. Virus yang akut dan tidak menunjukkan gejala pun akan terlihat dalam pemeriksaan Saliva ini.

"Kami sudah uji coba dan hasilnya memang lebih sensitif. Selain itu, sudah banyak penelitian tentang hal ini," imbuhnya.

Bagi masyarakat yang ingin melakukan tes saliva, tidak ada persyaratan khusus. Hanya, 30 menit sebelum pemeriksaan tidak boleh makan, minum dan merokok.

Ke depannya, National Hospital Surabaya akan bekerja sama dengan pihak transportasi umum. Guna penerapkan pemeriksaan dan mempermudah masyarakat.

"Ke depannya kami akan kearah sana, kami akan bekerja sama dengan Angkasa Pura untuk menyediakan alat-alat tersebut," pungkasnya.

Biayanya sendiri tak jauh berbeda dengan tes swab PCR, yakni sekitar Rp 900 ribu. Jika sudah dioperasionalkan, tes saliva ini bisa memeriksa sampai 3.000 orang per hari.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.