Cukur gundul bersama ini dipusatkan di Posko Pemenangan Karunia, di tepi jalan raya Kecamatan Panji. Selain menjaga kondusivitas daerah, cukur gundul bersama ini dimaksudkan untuk menghindari konvoi atau arak-arakan pendukung di jalan raya.
"Apalagi sekarang ini masa pandemi Corona. Ada protokol kesehatan yang harus diperhatikan dan dipatuhi," kata Jubir Pemenangan Karunia, Hadi Prijanto, Kamis (10/12/2020).
Menurut Hadi, pihaknya memang mewanti-wanti agar para pendukung paslon Karunia tidak terlalu euforia dalam merayakan pesta kemenangan. Termasuk dilarang berkonvoi kendaraan di jalan raya. Sebab, saat ini masih masa pandemi dan Situbondo masuk zona merah sebaran COVID-19.
"Awaknya banyak juga pendukung yang sudah bersiap ingin berkonvoi. Kita halangi dan kita arahkan pesta kemenangan di sini saja, bercukur gundul," tandas politisi Partai Demokrat itu.
Pengamatan detikcom menyebutkan, ada puluhan pendukung Karunia yang merayakan kemenangan dengan cukur gundul. Secara bergantian mereka duduk di kursi 'eksekusi', sebelum rambutnya dihabisi para tukang cukur. Ada 2 tukang cukur yang didatangkan menjadi eksekutor pesta kemenangan ini.
Anis menambahkan, menggundul rambut punya makna tersendiri. Yakni, menyambut era perubahan karena sudah terpilih pemimpin baru di Situbondo, untuk lima tahun ke depan.
"Gundul ini kan sama saja membersihkan yang lama dan menyambut yang baru," tutur Anis.
Sebelumnya, pasangan Karna Suswandi-Hj Khoirani (Karunia) mengklaim telah memenangkan Pilkada Situbondo 2020. Klaim kemenangan itu didasarkan pada perhitungan suara yang dilaksanakan di Kantor DPC PPP Situbondo.
Dalam hitungan yang paslon ini sebut sebagai real count, paslon nomor urut 01 Karunia memperoleh 200.970 suara atau setara dengan 53,3%. Sementara pasangan nomor 2 H Yoyok Mulyadi - Abu Bakar Abdi (Mulya Abadi) mendapatkan 175.348 atau setara 46,6%. Sehingga terdapat selisih 25.346 atau 6,7%.