Tradisi sungkeman dan tumpengan digelar di kediamannya, di Perumahan Budaya Cipta Gang II, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Di teras rumah, Mas Dhito didampingi istri dan anaknya, sungkem kepada ayah dan ibunya, Pramono Anung dan Endang Nugrahani.
Selain itu, keluarga yang lain juga hadir untuk mendukung Mas Dhito di hari Pemilihan Bupati Kediri. Suasana terasa khidmat dan haru ketika Dhito bersimpuh dan memohon doa restu orang tua. Tampak kerabatnya yang juga Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto beserta istri, Wara S Renny ikut mendoakan Dhito.
Dhito mengaku merasa gelisah sebelum mencoblos. Ia juga susah tidur. Ia tidur pukul 22.00 WIB dan terbangun pukul 02.00 WIB. Hingga saat ini ia belum tidur lagi. Menurutnya, obat paling manjur mengatasi rasa gelisah dan hati tidak tenang yakni bermain, berjumpa dan bercanda dengan anak.
Tidak hanya sungkeman dan tumpengan, Mas Dhito juga mengenakan sepatu pemberian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Sepatu tersebut milik almarhum Taufiq Kiemas. Sepatu itu Dhito gunakan saat berangkat ke TPS.
"Iya ini saya kembali memakai sepatu almarhum Pak Taufiq Kiemas dari Ibu Mega. Saya telah memakainya saat akan berangkat mendaftarkan diri di KPU beberapa bulan lalu. Dan ini akan mencoblos juga memakai sepatu ini lagi, sebagai rasa hormat saya pada beliau-beliau," pungkas Dhito.
Dalam Pilkada Kediri 2020, paslon Dhito-Dewi menjadi calon tunggal. Mereka bertarung melawan kotak kosong.