Kepulan Asap Semeru Muncul Picu Warga Berlarian, Ini Penjelasan BPBD Lumajang

Kepulan Asap Semeru Muncul Picu Warga Berlarian, Ini Penjelasan BPBD Lumajang

Nur Hadi Wicaksono - detikNews
Minggu, 06 Des 2020 23:21 WIB
warga berlarian ada asap tebal semeru, petugas evakuasi
Kepulan asap dari Sungai Curah Kobokan saat hujan (Foto: Tangkapan Layar)
Lumajang -

Puluhan warga di kaki Gunung Semeru, tepatnya Dusun Sumbersari Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, berlarian. Itu setelah kepulan asap tebal membumbung tinggi. Rupanya asap tebal membumbung tinggi berasal dari Sungai Curah Kobokan usai banjir lahar hujan Gunung Semeru.

Material vulkanik yang masih panas di sungai mengeluarkan asap tebal saat dialiri banjir lahar. Banjir lahar hujan Gunung Semeru mengalir deras. Lahar ini terjadi setelah kawasan puncak Gunung Semeru diguyur hujan deras.

Warga yang khawatir terjadi banjir besar dan banjir meluap ke pemukiman, akhirnya berlarian menghindar dari asap tebal tersebut. Sementara petugas berkali-kali memperingatkan warga agar segera menjauh dari kepulan asap tersebut.

"Iya, terjadi kepulan asap dari Sungai Curah Kobokan setelah terjadi hujan. Karena materialnya masih panas jadi menimbulkan asap ketika terkena banjir. Dikhawatirkan terjadi banjir, sehingga warga berlarian ke tempat aman," ujar Munif warga Desa Supiturang kepada detikcom, Minggu (6/12/2020).

Warga yang berlarian dievakuasi menggunakan mobil petugas yang sudah bersiaga. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.15 WIB. Selain menggunakan mobil, warga ada yang evakuasi secara mandiri menggunakan kendaraan pribadi.

"Petugas yang sudah bersiaga langsung melakukan evakuasi kepada warga di Dusun Sumbersari Desa Supiturang. Selain itu warga ada yang melakukan evakuasi secara mandiri," ujar Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Setiawan.

Dia menambahkan kepulan asap itu wajar muncul saat ada material Semeru mengendap di sungai, khususnya Sungai Curah Kobokan.

"Kalau kepulan asap itu wajar. Sebab, memang ada sisa material lahar panas terkena hujan. Jadi otomatis keluar asap," ujar Wawan.

Wawan mengakui setiap sore, warga kerap mengungsi secara mandiri. Sebab, kondisi Gunung Semeru masih fluktuatif. Tapi pagi harinya, warga kembali ke rumahnya masing-masih dan ke sawah.

"Apalagi warga yang tinggal di Dusun Sumbersari, mereka selalu mengungsi tiap sore atau saat hujan turun. Karena sangat dekat Besuk Kobokan atau Sungai Curah Kobokan. Area tersebut sering mengeluarkan asap," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.