Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim, Bupati/Wali Kota di Malang Raya gerak cepat menangani COVID-19. Mereka menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Penanganan COVID-19 di Graha Wiyata Praja BPSDM Jatim Malang.
Rakor ini penting dilakukan terkait ada peningkatan kasus COVID-19 dampak kluster keluarga dan libur panjang yang berlangsung beberapa waktu lalu. Salah satu langkah yang dilakukan yakni memastikan Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) Kota Malang sebagai RS Lapangan Malang untuk pasien COVID-19 segera beroperasi.
RS Lapangan yang ada di Jalan Ijen Kota Malang itu rencananya ada kapasitas 306 tempat tidur. Pada tahap awal, kapasitas untuk menampung pasien konfirmasi positif COVID-19 akan disiapkan 100 bed. Setelah itu, kapasitas akan ditambah, hingga nantinya optimal.
Usai rakor, gubernur mengaku persiapan pemerintah dalam penanganan COVID-19 sangat bergantung pada kekuatan pentahelix di dalamya. Di antaranya pemerintah, media, kampus/akademisi, masyarakat, dan private sector. Termasuk IDI dan Persi di dalamnya.
Untuk menangani COVID-19 di Malang Raya, harapannya paling lambat 10 hari ke depan bisa dipergunakan untuk pasien ringan hingga sedang.
"Kita menyiapkan RS Darurat Lapangan di Polkesma. Dua hari yang lalu Bapak Kepala BNPB, Para Deputi, Pangdam, Kapolda dan Sekda juga sudah melihat fisik RS Darurat Lapangan," jelas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini, Minggu (6/12/2020).
Menurut Khofifah, persiapan RS Darurat Lapangan Malang ini menjadi penting. Karena relaksasi rumah sakit harus dilakukan. Salah satu best practice-nya yaitu RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya dengan 0 persen kematian bisa ditiru. Di Malang ini bisa mengikuti format di RS Lapangan Indrapura.
"Alhamdulillah RS Lapangan di Surabaya sampai hari ini 0 persen kematian. Artinya efektivitas layanan RS Darurat Lapangan sudah teruji. Kita sudah punya best practice, role model, sehingga di Malang nanti bisa mengikuti format RS Darurat Lapangan seperti yang sudah dilakukan di Surabaya," katanya.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya maksimalisasi operasi yustisi di semua daerah di Jatim. Kedisiplinan menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan menjadi cara paling ampuh untuk bisa menekan penularan COVID-19.
Simak juga video 'Satgas Peringatkan Masyarakat Jangan Lengah Disiplin 3M':
"Tetaplah disiplin menggunakan masker, menjaga jarak yang aman, dan mencuci tangan. 3M ini tetap harus dijadikan satu kesatuan kita untuk bisa menurunkan bahkan menghentikan penyebaran COVID-19," tegas Khofifah.
Sementara Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto akan membackup sepenuhnya Pemprov Jatim. Kodam V Brawijaya akan meningkatkan operasi penegakan protokol kesehatan.
"Intinya Kodam V Brawijaya mengerahkan segala personel, sumber daya, sarana dan prasarana yang dimiliki untuk membantu Pemprov Jatim. Segera mengembalikan Jawa Timur menjadi zona kuning. Bahkan zona hijau terkait dengan Pandemi COVID-19 ini," tegasnya.
Dimulai kodim, koramil akan masuk ke kampung-kampung untuk memberikan arahan dan imbauan ke masyarakat untuk memakai masker. Selanjutnya juga bekerjasama dengan Polda Jatim dalam menegakkan operasi yustisi.
"Artinya bagi warga masyarakat yang kedapatan tidak membawa masker atau tidak menggunakan masker dengan baik maka akan diberikan sanksi sanksi ringan sebagaimana ketentuan yang berlaku," jelasnya.
Sedangkan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, Polda Jatim akan melaksanakan operasi yustisi bersama-sama pemerintah daerah. Polisi akan melaksanakan penguatan kampung tangguh yang di dalamnya jika sisi jajaran pemda beserta komponen masyarakat.
"Selanjutnya kami tetap melaksanakan analisa dan evaluasi sehingga perkembangan setiap hari dapat diketahui dan dikendalikan," pungkasnya.
Sementara usai rakor, gubernur melihat langsung setiap ruangan tempat perawatan pasien COVID-19. Di dalamnya terdapat beberapa ruangan yang didesain secara khusus. Di antaranya pasien dewasa, balita dan anak-anak. Selain 306 bed yang akan disiapkan, RS Darurat Lapangan ini juga didukung 10 bed yang dipergunakan untuk perawatan Intensive Care Unit (ICU).