Kaktus dan Sukulen Diminati Saat Pandemi, Estetik Ditanam di Pot Keramik

Kaktus dan Sukulen Diminati Saat Pandemi, Estetik Ditanam di Pot Keramik

Esti Widiyana - detikNews
Sabtu, 05 Des 2020 08:57 WIB
kaktus dan sukulen
Sukulen yang banyak diminati saat pandemi (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya - Saat pandemi COVID-19 tak sedikit orang yang memilih merawat tanaman untuk mengisi aktivitas. Tanaman kaktus dan sukulen mendadak hits dan banyak dicari sebagai penghias rumah, terlebih jika ditanam dalam pot keramik akan terkesan estetik.

Tetapi, Sukulen dan Kaktus merupakan tanaman yang berbeda. Meski ada beberapa jenis tampak mirip sehingga salah mengira jika tanaman tersebut adalah Kaktus.

"Kaktus itu nama jenis tanaman, sukulen seperti kaktus tapi umumnya ada daunnya. Bedanya di bentuknya, persamaannya bisa hidup tanpa air dalam jangka waktu lama, tanaman yang mengandung air dan bertahan hidup dalam waktu lama," kata Ketua dari Komunitas Cactus and Succulent Society Indonesia (CSSI) Sugito Wijaya, Sabtu(26/11/2020).

Untuk perawatan tanaman Sukulen sendiri sangat mudah. Pasalnya, di dalam tubuh Sukulen sudah mengandung air, maka tidak perlu setiap hari menyiramnya dan jangan banyak memakai tanah untuk menanam.

"Disiram cukup satu sampai dua minggu sekali, tanahnya tidak boleh yang menyimpan air lama misal sekam itu dikurangi, banyakin pasir, bisa pakai batu apung 60% sisanya tanah dan lainnya," ujarnya.

Sebaiknya, tanaman sukulen dijemur mulai pukul 07.00-12.00 WIB. Jika bisa dilakukan sepanjang hari akan lebih baik untuk tanamannya.

Harganya sendiri bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan juta. "Mulai Rp 10 ribu sampai ratusan juta," jelasnya.

Tanaman jenis kaktus dan sukulen ini bisa dipadukan dengan pot keramik. Sehingga menambah kesan tanaman menjadi estetik.

"Semua tanaman bisa tergantung keahlian dalam memasangkan antara keramik dan tanamannya. Tanaman pendek ya, jangan dipadukan dengan pot tinggi dan sebaliknya pot rendah jangan dipasangkan dengan tanaman yang tinggi," kata Sugito

Sementara seniman keramik dari Bandung, Panji Wisesa mengatakan, penggabungan pot keramik dan tanaman ialah mengabungkan benda mati dengan mahluk hidup agar terlihat lebih indah. Pot keramik hasil karyanya ini lebih cenderung terinspirasi dari sains.

kaktus dan sukulenFoto: Esti Widiyana

"Saya juga mengusung konsep tradisi dan futurustik, jadi menggabungkan dua unsur untuk menjadi ciri khas pada setiap karyanya," kata Panji.

Ia pun berharap kegemaran masyarakat saat ini pada tanaman juga akan membuka kesempatan bagi seniman keramik.

"Memang benar bahwa seni keramik sekarang memiliki daya tarik sendiri, mengingat banyaknya orang yang mulai berbondong-bondong mengoleksi tanaman. Ini adalah tantangan sekaligus peluang baik untuk semua seniman keramik," harapnya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.