Tes swab massal dilakukan sebagai upaya tracing dan pencegahan terhadap pegawai di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai rawan. Karena para ASN dan Pegawai tersebut sering berinteraksi dengan lingkungan luar.
"Swab test massal itu dilakukan kepada pegawai dan karyawan di lingkungan Pemkab Jember, khususnya 10 OPD yang berpotensi besar terpapar virus Covid-19," kata Jubir Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jember Gatot Triyono, Selasa (1/12/2020).
"Selain itu pertimbangan lain, kaitannya klaster perkantoran di lingkungan Pemkab Jember, yang beberapa waktu lalu terpapar virus COVID-19. Bahkan sampai ada yang meninggal," sambungnya.
Gatot menyebutkan, ketiga ASN dan pegawai di lingkungan Pemkab Jember itu, berada di OPD Bagian Pembangunan, BKPSDM, dan Dinkes.
"Bahkan Dinkes sampai memberlakukan lockdown beberapa hari, dan dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan, setelah diketahui beberapa pegawainya terpapar virus COVID-19," katanya.
Dari tes swab ratusan pegawai dan ASN ini, jika diketahui hasilnya ada yang positif, maka akan dilakukan isolasi.
"Namun akan dilihat kondisinya, jika OTG (Orang Tanpa Gejala), akan diarahkan ke (tempat karantina) di JSG. Jika ada gejala atau butuh penanganan medis, akan dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Di lokasi tes swab ada 8 petugas kesehatan yang ditugaskan mengambil specimen dari swap tes yang dilakukan.
"Diantaranya dari kami Patelki (Persatuan ahli laboratorium medik Indonesia) DPW Jatim, yang ditugaskan oleh Dinkes Provinsi Jatim, dan dibantu 2 petugas kesehatan dari RS Paru Jember," ujar Koordinator Patelki DPW Jatim Agung Widianto. (iwd/iwd)