8 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Tanah Longsor

8 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Tanah Longsor

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 01 Des 2020 08:28 WIB
8 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Tanah Longsor
Sungai di Banyuwangi rawan meluap (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi - BPBD Banyuwangi mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor di 8 kecamatan. Selain itu, 7 Kecamatan juga dinilai rawan adanya bencana angin puting beliung.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam menjelaskan diakhir tahun ini, hujan turun disertai angin kencang disejumlah wilayah di Banyuwangi. Untuk itu, BPBD Banyuwangi mengimbau masyarakat agar mewaspadai kerawanan bencana alam.

"Dalam masa pancaroba seperti ini, sering ada potensi terjadinya bencana jenis hidrometeorologi. Mulai dari banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Ada 8 Kecamatan rawan banjir dan tanah longsor dan 7 Kecamatan rawan puting beliung," kata Eka Muharam kepada wartawan, Selasa (1/12/2020).

Berdasarkan inventarisir BPBD, ada sejumlah Kecamatan di Banyuwangi yang memiliki kerawanan tinggi. Bahkan beberapa titik ini hampir menjadi langganan bencana tiap tahunnya. Adapun wilayah Banyuwangi yang memiliki kerawanan banjir antara lain, Kecamatan Muncar, Kecamatan Banyuwangi, dan Kecamatan Pesanggaran.

Sedangkan untuk wilayah berpotensi bencana longsor di antaranya, Kecamatan Glenmore, Kecamatan Songgon, Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Licin, dan Kecamatan Pesanggaran.

"Untuk wilayah kecamatan yang memiliki letak geografis datar biasanya sering terjadi angin puting beliung. Seperti Kecamatan Cluring, Srono, Rogojampi, Kabat, Genteng, Gambiran dan Tegaldlimo," ungkap Eka.

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruknya, BPBD mengaku meningkatkan kesigapan, mitigasi, hingga menyebarkan peringatan dini kepada masyarakat. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat, TNI, kepolisan hingga masyarakat.

"Kami juga akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait. Seperti Pemerintah setempat, mulai tingkat kecamatan hingga desa, TNI-Polri dan masyarakat. Guna meningkatkan kesiapsiagaan," ujar Eka.

Untuk menghindari risiko jatuh korban, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih mengenali titik-titik kerawanan di masing-masing lingkungannya.

"Partisipasi masyarakat dalam antisipasi dan penanganan sangat diperlukan. Terutama dalam pengawasan daerah yang rawan bencana alam. Sehingga masyarakat tidak ada yang menjadi korban," pungkasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.