.webp)
Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhdhroh, Kediri. Sang pengasuh pondok, KH Abdul Latif Madjid RA wafat pagi tadi.
Kabar duka tersebut disampaikan Humas Ponpes Kedunglo, Sodik Kamaudi, melalui aplikasi percakapan WhatsApp. "Assalamu'alaikum wrwb... innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un kanjeng romo RA pengasuh pondok pesantren kedunglo wafat jam 6.40, mohon maaf terimakasih jazaakumulloh khoiroti wasa'adatidunya wal akhiroh...semoga Husnul khatimah.. aamiin..," berikut pesan dari Sodik, Senin (23/11/2020).
KH Abdul Latif Madjid lahir pada 15 Agustus 1952 dan meninggal di usia 68 tahun. Ia merupakan putra Muallif (Penyusun) Selawat Wahidiyah.
Kiai Latif memiliki puluhan ribu jemaah yang tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia dan di luar negeri. Seperti di Singapura, Malaysia hingga Afrika.
"Beliau cucu dari Mbah KH Mohammad Ma'roef RA, pendiri Pondok Pesantren Kedunglo yang mashur sebagai profesor doa karena keampuhan doa beliau," jelas Sodik.
Semasa hidup, Kiai Latif menikah dengan Hj Sholihah. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat orang anak. Yakni Agus Abdul Majid Ali Fikri, Ning Firdausul Ma'rifah, Agus Muhammad Mundir Tajul Wahidiyin dan Agus Ahmad Muhammad Wahiduzzaman Mustofa.
Ketua Departemen Urusan Wilayah Ponpes Kedunglo, Aminudin juga menjelaskan bahwa almarhum Kiai Latif telah berpesan kepada jemaahnya, bahwa penerusnya yakni Agus Abdul Majid Ali Fikri.
"Sebelum meninggal dunia, almarhum romo telah meninggalkan pesan bahwa tugas dan peran romo yai akan diteruskan oleh putranya Agus Abdul Majid Ali Fikri," jelas Aminudin.
Tadi siang, di rumah duka tampak anggota Polresta Kediri dibantu tim pengamanan pondok dan TNI, mengingatkan jemaah dan warga yang takziyah untuk tetap menjaga protokol kesehatan, demi memutus penyebaran COVID-19.
