Bamboobike Svargalhoka, Sepeda Bambu dari Lamongan

Bamboobike Svargalhoka, Sepeda Bambu dari Lamongan

Eko Sudjarwo - detikNews
Sabtu, 21 Nov 2020 08:55 WIB
Biasanya rangka sepeda dibuat dari bahan logam. Namun warga Lamongan ini mengkreasikan sepeda dengan bahan bambu.
Sepeda bambu dari Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan -

Biasanya rangka sepeda dibuat dari bahan logam. Namun warga Lamongan ini mengkreasikan sepeda dengan bahan bambu.

Sepeda bambu ini dinamai Bamboobike Svargalhoka. Pembuatnya yakni Sujarwo, warga Mungli, Kecamatan Kalitengah. Berkat tangan dingin Sujarwo, bambu-bambu dikreasikan menjadi setidaknya 3 jenis sepeda, yang ia namai sesuai dengan nama ketiga anaknya itu.

"Ada sepeda MTB, sepeda Fixie dan juga Road Bike," kata Sujarwo pada wartawan, Sabtu (21/11/2020).

Sesuai namanya, lanjut Sujarwo, sepeda itu menggunakan bahan utama dari bongkotan atau pring lanang. Bongkotan inilah, oleh Sujarwo kemudian dipadupadankan dengan bahan sepeda lainnnya seperti aluminium dan besi.

"Semuanya berawal dari banyaknya bambu yang terbuang percuma dari sisa-sisa proses pembangunan," ujar Sujarwo mengisahkan awal inspirasinya dalam membuat sepeda dari bambu.

Proses awal pembuatan dimulai dengan memilih bahan bambu bongkotan. Untuk satu sepeda bambu, Sujarwo menghabiskan setidaknya 2-3 bambu bongkotan, yang ia rangkai dengan menggunakan peralatan seadanya.

"Selama proses pembuatan dibutuhkan ketelitian dan kesabaran tingkat tinggi, untuk bisa menghasilkan sepeda bambu ini. Agar hasilnya juga bisa maksimal," ungkapnya.

Setelah bahan ada, lanjut Sujarwo, proses awal dimulai dengan penyambungan kayu dengan logam. Pada proses ini, Sujarwo merangkai atau menyambungkan bongkotan yang ada menggunakan serat fiber, serat rami, optik dan serbuk kayu. Di mana ia membutuhkan waktu 8-9 jam untuk proses ini.

"Penyambungan kayu dan logam bagian buttom breaker, headtub dan as belakang sampai dengan finishing berupa pengecatan frame sampai dengan sepeda layak pakai membutuhkan waktu 10-15 hari," tutur Sujarwo yang menyebut, 70-80 persen bahan utama sepedanya adalah bambu.

Untuk mempercantik sepeda, Sujarwo memolesnya dengan polesan cat warna jernih atau clear. Cat jenis ini, semakin menambah kesan klasik dan mewah sepeda karena serat bambu alami menjadi terlihat. Proses yang juga tak kalah sulit dan rumit, adalah ketika harus memasukkan kabel-kabel sepeda ke dalam frame atau batang sepeda bambu.

"Untuk tingkat kekuatan sambungan maupun frame saya pastikan kuat bahkan tidak meragukan. Karena sebelum sepeda tersebut layak jual dan digunakan, sudah melalui tes di tanjakan dan medan berbatu dengan jarak puluhan kilometer," imbuhnya.

Sejak 2019, Sujarwo mengaku baru memproduksi bamboobike svargalhoka 3 unit, karena prosesnya yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Ketiga sepeda tersebut adalah 1 sepeda fixie dan 2 unit sepeda jenis MTB. Untuk frame ia memasang harga Rp 3 juta. Sedangkan untuk unit sepeda bambu yang komplit sekitar Rp 6 juta sampai Rp 8 juta.

"Selama ini saya memasarkan bamboobike svargalhoka itu masih terbatas melalui media sosial," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.