Profesor ITS menjadi korban begal saat gowes seorang diri di Kenjeran, Surabaya. Ia mengajak goweser tetap semangat olahraga, namun waspada akan aksi kejahatan.
Sebagai korban, Prof Dr Ir Udisubakti Ciptomulyono MEngSc saat ini merasa tidak aman untuk gowes. Namun, Guru Besar di Manajemen Bisnis dan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini tetap akan gowes.
"Jadi kalau tidak nyaman sangat membuat prihatin kita semua. Apa lagi di depan pintu masuk tempat wisata (Kenjeran Park). Saya kira harus jadi perhatian pihak keamanan," kata Prof Udi saat dihubungi detikcom, Rabu (18/11/2020).
Prof Udi juga berpesan kepada warga dan goweser untuk lebih berhati-hati. Sebab, aksi kejahatan bisa menimpa siapa saja dan kapan saja.
"Yang rajin olahraga sendiri harus lebih hati-hati saja, karena keamanan itu semakin jauh dari yang kita harapkan. Sehingga jadi waswas. Kita harus selalu waspada lihat kiri kanan," tambahnya.