Sekilas Jatim: Toko Obat Habib Disebut Nikita Mirzani-Korban Bondet Meninggal

Sekilas Jatim: Toko Obat Habib Disebut Nikita Mirzani-Korban Bondet Meninggal

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 17 Nov 2020 21:58 WIB
Toko Obat Habib Disebut Nikita Mirzani di Ada Malang
Toko obat habib yang disebut Nikita Mirzani (Foto: Muhammad Aminudin/detikcom)
Surabaya -

Beberapa berita di Jawa Timur hari ini menyedot perhatian pembaca. Seperti toko obat habib yang disebut Nikita Mirzani ada di Malang hingga korban tewas setelah dilempar bondet, keluarganya tidak terima karena salah sasaran.

Berikut ringkasan dua berita tersebut dalam Sekilas Jatim:

Baru-baru ini Nikita Mirzani pernah berujar habib adalah penjual obat. Ia kemudian mengunggah alamat 'Toko Obat Habib' berlokasi di Sukorejo, Kediri, Jawa Timur. Namun, toko obat habib tersebut ada di Kota Malang.

Dari penelusuran detikcom melalui google map, toko obat habib di Malang bernama Depot Jamu Habib Abdul Kadir yang beralamat di Jalan Raya Candi VI, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Depot jamu Habib Abdul Kadir itu adalah milik Mahdi (30), telah lama menetap di alamat tersebut bersama keluarganya. Detikcom pun berhasil menemui Mahdi, Selasa (17/11/2020).

Awal bertemu Mahdi sedikit kurang membuka diri. Dia tak setuju jika usahanya dikaitkan dengan perkataan Nikita Mirzani. Mahdi juga heran mengapa tempat usahanya bisa ditemukan. Kata dia, dibiarkan itu salah, tak bereaksi juga akan salah.

"Tolong jangan dikaitkan, dengan itu (Nikita Mirzani). Gimana ya, soal itu saya harus komentar apa," katanya saat ditemui detikcom di lapak usahanya.

Mahdi mengaku, tidak pernah mendaftarkan lapak depot jamunya di google. Sehingga muncul pertanyaan baginya, mengapa mesin pencarian google justru merekomendasikan alamat rumahnya saat mencari toko obat habib.

"Saya tak pernah daftarkan di google, kemungkinan ketika dulu jual es itu (Pop Ice) dan alamat masih tersimpan," ujar Mahdi.

Mahdi pun meminta supaya ke depannya tidak menjadi persoalan baru. Apalagi lapak usahanya ditemukan sebagai toko obat habib di Malang.

"Mohon ya, jangan sampai jadi masalah baru. Usaha ini saya rintis baru sebulan dan memakai nama kakek saya," tegasnya.

Nama usaha Toko Obat Habib berasal dari nama kakeknya. Selengkapnya di halaman berikut.

Usaha toko obat Habib Abdul Kadir dirintis Mahdi setelah dirinya diberhentikan bekerja, karena pandemi COVID-19. Berbekal keahlian meracik jamu, Mahdi akhirnya nekat membuka depot jamu dengan berbagai macam produk jamu. Dari menyembuhkan penyakit hingga menjaga stamina tubuh.

Di antaranya, mengatasi keluhan penyakit asam urat, pegel linu, encok, masuk angin, sakit perut, batuk pilek, diabetes, stamina dan juga STMJ ma'jun. Selain mengatasi penyakit, toko obat ini juga menawarkan jamu stamina bagi laki-laki.

Seperti jamu rudal asmara, rudal super, rudal top spesial. Harganya cukup terjangkau. Misalnya, jamu rudal asmara dibandrol seharga Rp 25 ribu, rudal super Rp 30 ribu dan rudal top spesial Rp 40 ribu. Sementara tarif untuk jamu seduhan mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 25 ribu untuk kelas super.

Sementara Musleh (45), warga Desa Kedungpengaron, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, merupakan korban tewas salah sasaran lemparan bondet. Korban meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Polisi mengatakan keluarga korban tak terima dengan apa yang dialami Musleh. Keluarga disebut akan menuntut.

"Kalau keluarganya tetep menuntut. Nggak terima," kata Kanit Reskrim Polsek Kejayan, Aipda Agung Darmawan saat dikonfirmasi.

Lokasi pelemparan bondet di pasuruanLokasi pelemparan bondet di Pasuruan/ Foto: Istimewa

Agung menjelaskan pertolongan kepada korban sudah dilakukan maksimal. Setelah terkena lemparan bondet Minggu (15/11) malam, dia dilarikan ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan. Korban lalu dirujuk ke RSUD Bangil dan meninggal dunia.

"Lukanya di bokong. Bagian tubuh lain nggak apa-apa," jelas Agung.

Kasus bermula saat rumah Maisaroh di Desa Kedungpengaron, dilempar bondet, Minggu (15/11/2020) pukul 20.30 WIB. Pelaku melempar bondet sebanyak 4 kali hingga mengalami kerusakan di jendela, tembok dan almari.

Setelah melempar rumah, 2 pelaku lantas mencari Maisaroh yang bersembunyi. Pelaku kemudian berpapasan dengan Musleh di lorong antar rumah warga. Pelaku melempar Musleh dengan bondet hingga tersungkur.

Belakangan, berdasarkan identifikasi polisi, pelaku diduga kuat S (45) dan R (18), suami dan anak korban sendiri. Saat kejadian, pelaku mengira Musleh adalah paman Maisaroh, istrinya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.