Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 360/10127/436.8.4/2020. Ia meminta warga meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana di musim hujan.
Bencana yang dimaksud seperti banjir, angin kencang, puting beliung dan lainnya. Dalam SE tersebut, Risma meminta setiap kecamatan dan kelurahan menyediakan tempat aman sementara, yang akan digunakan untuk lokasi evakuasi apabila terjadi bencana. Selanjutnya mensosialisasikan tempat aman sementara tersebut kepada seluruh warga.
"Kalau terjadi di Surabaya bisa menimbulkan bencana, seperti puting beliung, kebakaran, atau pun gempa kita tidak berharap. Maka dari itu kami Pemkot Surabaya mengeluarkan SE yang berisi langkah-langkah sebagai bentuk antisipasi. Seperti penyiapan tempat sementara yang sekitarnya bisa digunakan sebagai evakuasi," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di ruang kerjanya, Senin (16/11/2020).
Pemkot juga memaksimalkan dan mengaktifkan peran Forum Kelurahan Siaga Bencana yang sudah dibentuk. Di sana akan dilakukan training bagaimana ketika ada bencana yang tidak terduga.
"Menyampaikan ke RT/RW ada pendataan pengelompokan mana-mana saja di lingkungan itu yang sekiranya memiliki lansia dan difabel. Untuk bisa terpetakan kalau seandainya di rumah tersebut dipasang stiker. Jadi orang-orang tahu ada yang perlu diselamatkan dulu. Ketika terjadi sesuatu kebakaran, angin puting beliung dan sebagainya masyarakat akan peka, ketika mereka melihat tempat tinggal yang ada tanda khusus bisa diselamatkan terlebih dahulu," jelasnya.
Nantinya RT/RW akan mendata masing-masing rumah yang terdapat lansia dan difabel. Kemudian BPB Linmas dan petugas damkar memasang stiker khusus di rumah warga yang terdata.
Selain itu, pemkot juga membuat simulasi langkah tanggap bencana ketika terjadi suatu kejadian. Mulai dari alur penyelamatan, seperti di gedung yang sudah ada petunjuk jalur dan titik kumpul evakuasi.
Ada pun pemanfaatan penyediaan tempat yang aman untuk evakuasi warga. Contoh di beberapa kecamatan sudah ada yang menyediakan tempat.
"Seperti Kelurahan Asem Rowo untuk lokasi rencana di Balai RW 4, ada penanggung jawabnya. Tempat kelurahan jadi tempat evakuasi dan warga bisa tahu harus dievakuasi di mana. Di Jambangan di pendopo kantor kelurahan di Kantor Kelurahan Karah, penanggung jawab ada dan nomor telepon," paparnya.
Febri menegaskan, antisipasi bencana ini bukan hanya di pesisir Pantai Kenjeran saja. Melainkan semua wilayah di Surabaya.
"Seluruh Kota Surabaya, karena kita tidak tahu bencana terjadi di mana," pungkasnya.