Meski telah kembali ke Surabaya dengan selamat, SR (31) belum bisa hidup tenang karena pengalaman traumatis tersesat usai melihat penampakan perempuann. Pemuda yang tinggal di Kelurahan Kertajaya, Gubeng, Surabaya itu masih merasa dihantui.
"Aku merasa masih dihantui sampai sekarang. Perasaanku seperti ada yang masih ngikutin aku," kata SR saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (15/11/2020).
SR merasa sosok tak kasat mata itu terus mengikuti di sebelah kiri tubuhnya. Karena perasaan dihantui tersebut, pegawai perusahaan asuransi ini tidak berani tidur miring ke kiri.
"Aku insomnia, tidurku jadi malam-malam. Tengah malam terbangun seperti kaget," ujarnya.
Tidak hanya itu, SR juga merasa terganggu pemberitaan media dan konten di YouTube yang menyebutkan identitas lengkapnya. Akibat publikasi tersebut, dia mengaku banyak orang menghubungi nomor ponselnya. Dia memilih mengurung diri di dalam rumah sejak pulang dari Kabupaten Mojokerto.
"Di ponsel aku, kontak ada 1.800-an, 75 persen telepon ke aku. Namanya hidup kan ada yang pro dan kontra. Yang pro mungkin iba atau gimana. Yang kontra? Tidak semua orang senang sama kita," jelasnya.
Untuk mengatasi trauma tersebut, SR akan berkonsultasi ke psikolog. "Rencana saya mau ke psikolog," tandasnya.
Tonton juga 'Eksklusif! Cara Tim Kisah Tanah Jawa Jabarkan Jagat Lelembut dalam Media':
SR tersesat dalam perjalanan pulang dari Malang ke Surabaya pada Kamis (12/11) malam. Semula dia berkendara seorang diri melalui jalan tol mulai pukul 18.30 WIB. Namun, google maps memandunya keluar di exit Pandaan, Pasuruan.
Sekitar 30 menit dari exit Pandaan, sekitar pukul 19.30 WIB, SR dikejutkan suara ketukan pada kaca pintu sebelah kiri mobil yang dikendarai. Dari ekor matanya, karyawan perusahaan asuransi ini melihat sosok perempuan dengan rambut menutupi muka. Seketika dia merinding dan terus memacu kendaraannya.
Saat itu dia merasa melalui jalan yang lebar dan mulus. Jalur yang tidak dia kenal itu banyak penerangan jalan dan berkabut pada sisi kanan dan kirinya. Hanya saja, dia mengaku tidak sekalipun bertemu orang dan kendaraan lainnya. SR mengaku memacu mobil dengan kecepatan 80-100 Km/Jam.
Dia baru tersadar telah tersesat saat mobilnya tersangkut bebatuan di jalan tengah persawahan Dusun Made sekitar pukul 21.00 WIB. Seketika SR dilanda ketakutan karena berada di jalan yang sepi dan gelap gulita. Pemuda 31 tahun ini akhirnya diselamatkan polisi bersama warga dan para relawan satu jam kemudian.
![]() |
Lokasi SR tersesat dikenal warga sebagai tempat yang anker. Tempat yang biasa disebut Canggu ini menjadi lokasi penemuan sekitar 12 jasad korban banjir bandang 2002 silam. Saat itu banjir bandang menerjang objek wisata pemandian air panas Padusan dan air terjun Coban Canggu.
Sisi kanan jalan berupa tebing dengan ketinggian sekitar 10 meter. Sedangkan sebelah kirinya Sungai Canggu. Tempat ini dikelilingi persawahan yang digarap warga Dusun Made dan sekitarnya. Tak satu pun penerangan jalan dipasang di tempat ini. Karena lokasinya jauh dari permukiman penduduk. Yakni sekitar 3 kilometer. Untuk mencapainya, harus melalui jalan berbatu yang sempit dan berliku.
Tempat ini tentu saja sangat jauh dari tujuan SR yang akan pulang ke Surabaya. Dalam kondisi normal, tidak mungkin memacu mobil dengan kecepatan tinggi dari Pandaan hingga Pacet. Karena harus melalui jalur pegunungan yang berkelok dan naik turun. Mulai dari wilayah Pandaan, Kecamatan Trawas sampai Pacet.