Pantauan detikcom, Risma menggunakan batik cokelat. Ia datang bersama para Kepala OPD Pemkot Surabaya sekitar pukul 17.30 WIB.
Risma yang membawa karung putih kemudian memunguti sampah bersama jajarannya. Sambil menerobos kerumunan pedemo, ia memunguti sampah seperti botol air mineral yang dibuang pedemo.
Bahkan saat Risma diteriaki seorang pedemo, pihaknya terus memunguti sampah lalu bergeser ke tempat yang lain. "Nasib warga Kota Surabaya terancam Omnibus Law," teriak salah seorang pedemo di Taman Apsari, Selasa (10/11/2020).
Tidak lama kemudian, para pedemo serentak meneriakkan tolak Omnibus Law. Sementara Risma menjelaskan maksudnya bersih-bersih di lokasi demo.
Wali Kota Risma mengaku ingin membantu tukang sapu. "Mereka masih bersih-bersih, jadikan kasihan mereka. Meski tukang sapu mereka juga manusia. Kasihan mereka," kata Risma.
Risma juga mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan saat menerobos kerumunan pedemo. Ia tidak merasa takut saat memunguti sampah di tengah pedemo.
"Ala paling aku dipateni," ungkap Risma sembari bercanda. (sun/bdh)