.webp)
Bawaslu Banyuwangi melakukan investigasi dan klarifikasi, atas video dugaan pengusiran dan intimidasi terhadap Panwascam Kecamatan Genteng. Tiga Komisioner Bawaslu mendatangi lokasi kampanye paslon terkait.
Komisioner Bawaslu Banyuwangi Hasyim Wahid mengatakan, pihaknya menerjunkan tim yang berisi koordinator pengawasan, pelanggaran, dan SDM. Mereka akan melakukan penelusuran dan investigasi.
"Tim sudah berada di Genteng untuk melakukan penelusuran dan investigasi, seperti apa kronologis kejadiannya," ujar Hasyim kepada detikcom, Selasa (10/11/2020).
Menurut Hasyim, dalam surat izin yang diterima Bawaslu, Calon Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko memang dijadwalkan hadir dalam kampanye tersebut. Seperti yang tampak dalam video yang beredar.
"Setiap ada jadwal kampanye, kami selalu melakukan pengawasan. Apalagi kalau dihadiri banyak orang dan calon bupati atau wakil bupati," imbuh Hasyim.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan pengusiran dan intimidasi terhadap panwascam itu terjadi di acara kampanye paslon nomor urut 01, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Genteng. Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), kampanye yang mengundang massa seperti pementasan seni atau konser dilarang.
Yang diintimidasi merupakan Ketua Panwascam Genteng, Catur Mariyati. Atau yang akrab disapa Camar. Di Kecamatan Genteng terdapat tiga panwas. Selain Camar juga ada dua orang panwas laki-laki.
Ada dua video yang beredar. Video pertama berdurasi 1 menit 48 detik. Video itu berisi pentas seni kampanye Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 01, Yusuf Widyatmoko. Dalam video tersebut tampak hadir Yusuf, yang duduk berdampingan dengan Ketua Partai Demokrat Banyuwangi, Michael.
Dalam video itu juga terdengar suara Camar berbicara di atas panggung. Ia meminta agar acara tersebut berjalan lebih tertib.
"Kepada Pak Yusuf untuk meninggalkan tempat ini, karena acara pentas seni termasuk yang dilarang. Tadi panitia sudah saya kasih SP (Surat Peringatan) loh ya. Monggo Pak Michael," kata Camar seperti dalam video yang dilihat detikcom.
Setelah perempuan tersebut berbicara, langsung dikerumuni oleh massa. Perempuan itu ditunjuk-tunjuk, bahkan harus diamankan meninggalkan lokasi kampanye.
Kemudian dalam video kedua yang berdurasi 3 detik, tampak panwas perempuan tersebut didatangi seorang pria. Pria itu lalu mengatakan 'otak dipakai' ke panwas tersebut.
