Sekelompok Pemuda di Lamongan Ubah Sampah Plastik Jadi Tas Elegan

Sekelompok Pemuda di Lamongan Ubah Sampah Plastik Jadi Tas Elegan

Eko Sudjarwo - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 08:39 WIB
Dari Sampah Jadi Tas Cantik untuk Berbagi dengan Sesama
Sampah plastik di tepi pantai jadi tas elegan (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan -

Pandemi dan sampah plastik. Dua hal ini ternyata mengilhami warga Pantura Lamongan untuk berkreasi. Mereka menyulap sampah plastik menjadi aneka kerajinan tangan berupa tas.

Apa yang dilakukan sekelompok pemuda warga Brengkok, Kecamatan Brondong ini memang patut ditiru. Mereka 'berburu' sampah plastik yang banyak bertebaran di tepi pantai untuk diolah menjadi kerajinan tas aneka bentuk. Salutnya, hasil dari penjualan tas berbahan sampah plastik ini digunakan untuk membantu warga miskin dan anak yatim.

"Selama pandemi COVID-19 ini terjadi, masyarakat merasakan dampak penurunan pendapatan. Melalui sampah yang telah kami olah ini, kami ingin berbagi dengan sesama," kata Rulik Puspita Sari, salah seorang warga Brengkok, Kecamatan Brondong yang bersama-sama rekan-rekannya membuat kreasi tas dari sampah plastik saat berbincang dengan wartawan, Senin (9/11/2020).

Selain ingin berbagi dengan sesama, lanjut Rulik, warga juga merasa prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang ada di tepi pantai di wilayah Pantura Lamongan. Kerajinan tas berbahan botol plastik ini, mereka awali dengan mencari sampah di pinggir pantai dan memasukkannya ke dalam karung. "Setelah sampah-sampah ini terkumpul, kami kemudian memilah-milah bahan yang dapat kami gunakan untuk kreasi kami," ujar Rulik.

Di tangan muda mudi ini, sampah-sampah yang berserakan ini disulap menjadi kerajinan yang bernilai tinggi dengan bahan sampah bekas minuman gelas air mineral dan tutup botol. Warga mampu mengubah sampah-sampah ini menjadi sebuah tas atau dompet yang cantik.

"Untuk membuat kerajinan tangan tas ini, awalnya sampah minuman gelas dipotong bagian atasnya, lalu dipotong bagian atasnya untuk kemudian dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk tas atau dompet sesuai dengan yang kita inginkan," paparnya.

Untuk menambah semakin cantiknya tas-tas ini, imbuh Runik, tas-tas atau dompet setengah jadi ini kemudian diberi aksesoris lainnya seperti tali, pita atau bunga-bunga. Tak hanya tas berukuran besar, warga juga mampu membuat tas kecil maupun dompet. "Harga tas dan dompet ini bervariasi mulai dari Rp 60 ribu hingga Rp 150 ribu," akunya.

Lalu kemana hasil kerajinan ini mereka jual? Kerajinan tangan berbahan sampah plastik ini mereka jual ke warga sekitar dan juga melalui media sosial. "Hasil dari penjualan ini kami gunakan untuk sedekah pada anak-anak yatim piatu dan warga kurang mampu atau warga yang membutuhkan," ungkapnya.

Muda mudi Desa Brengkok ini berharap agar apa yang mereka lakukan ini mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk dari masyarakat agar produk mereka semakin laku terjual. "Semoga semakin laku sehingga dananya bisa kami gunakan untuk membantu masyarakat, terutama yang terdampak COVID-19," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.