BLK Komunitas Mayoritas Dibangun di Pesantren, Ini Tujuannya

BLK Komunitas Mayoritas Dibangun di Pesantren, Ini Tujuannya

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 07 Nov 2020 18:54 WIB
BLK Komunitas Mayoritas Dibangun di Pesantren, Ini Tujuannya
Menaker di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Kementerian Ketenagakerjaan memilih pondok pesantren sebagai lembaga yang paling banyak menerima bantuan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Indonesia. Kebijakan tersebut untuk mengatasi kesenjangan kompetensi kerja antara para santri dengan lulusan pendidikan non-pesantren.

Itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah usai meresmikan BLK Komunitas di Ponpes Darul Dakwah, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. BLK Darul Dakwah ini menjadi satu dari 1.000 BLK yang dibangun tahun 2020 di Indonesia.

"Rencananya tahun 2020 ini kami membangun 1.000 BLK Komunitas. Nah ini yang pertama kali selesai pembangunannya. Kami apresiasi Pesantren Darul Dakwah yang menyelesaikan pembangunan lebih cepat dari yang direncanakan," kata Ida kepada wartawan, Sabtu (7/11/2020).

BLK Komunitas Darul Dakwah, lanjut Ida, akan memberi pelatihan vokasi atau pelatihan untuk penguasaan keahlian terapan tertentu kepada para santri dan warga di sekitar pesantren. Fokus pelatihan di BLK ini pada bidang desain komunikasi visual.

"Selanjutnya akan kami drop peralatan yang dibutuhkan sesuai jurusannya. Kemudian akan mulai pelatihannya pada tahun 2021," ujarnya.

Program pembangunan BLK Komunitas berjalan sejak 2017. Sampai saat ini sudah berdiri 1.113. Jika ditambah dengan 1.000 BLK yang dibangun tahun ini, maka awal tahun nanti sudah ada 2.113 BLK Komunitas di Indonesia. Program ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelatihan kerja.

Mayoritas BLK Komunitas ternyata dibangun di lingkungan pondok pesantren. Jumlahnya hampir 2.000 BLK. Menurut Ida, kebijakan ini diambil untuk mengatasi kesenjangan kompetensi kerja antara para santri dengan lulusan pendidikan non-pesantren.

"Kenapa pesantren? Karena kami ingin memberi tambahan peningkatan kompetensi kepada para santri yang selama ini memang para santri konsentrasi pada pengembangan ilmu agama Islam. Agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi, maka kami bangun BLK-BLK komunitas," terangnya.

BLK Komunitas di lingkungan pesantren, kata Ida, diharapkan mampu mencetak para santri menjadi tenaga kerja yang andal dan dapat berkontribusi di pasar kerja. Terlebih lagi jumlah santri di Indonesia saat ini tergolong besar. Para santri lulusan BLK Komunitas bakal menyumbang peningkatan kualitas SDM pasar kerja Indonesia di era bonus demografi.

"BLK Komunitas ini pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi. Tidak hanya kami siapkan untuk masuk ke pasar kerja, tapi juga kami mendorong alumni pelatihan BLK mampu mengembangan wirausaha mandiri, memiliki kemampuan mengembangkan diri menjadi enterpreneur," tandasnya.

Pada kesempatan ini, Ida juga menyerahkan bantuan sarana usaha penempatan tenaga kerja kepada 4 alumni BLK yang terdampak pandemi COVID-19. Masing-masing alumni menerima Rp 2 juta.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.