Salah satu tokoh masyarakat, Wildan, mengaku jika sekolah menengah di Tulangan sangatlah minim. Menurut Wildan, permasalahan ini harus dicari solusi.
"Di Tulangan ini SMP Negerinya cuma satu. Sehingga persaingannya ketat. Kasihan warga yang kurang mampu bila anak-anaknya harus sekolah di sekolah swasta. Saya harap masalah in tidak terus-terusan, bahkan kami sudah pernah curhat ke Kades agar diteruskan ke pemerintah," kata Wildan, Kamis (5/11/2020).
Polemik ini pun diharapkan Wildan juga diketahui oleh calon pemimpin Sidoarjo periode 2021-2024, agar sekolah negeri bisa merata di tiap daerah.
Dwi Astutik, cawabup nomer 3 tergerak untuk memperjuangkan nasib generasi bangsa di Sidoarjo. Perempuan yang juga tokoh Dewan Pendidikan Jatim ini memahami betul permasalahan tersebut.
Menurut Dwi Astutik, jangan sampai kasus ini tidak ada solusi dan merembet sehingga menjadikan pelajar tidak semangat sekolah hingga menurunnya prestasi mereka.
"Jika kami diamanahkan ke pendopo, maka langkah kami yang pertama adalah pemerataan pendidikan," jelas Dwi
Cawabup yang kerap disapa Bunda Dwi tersebut menekankan pada tantangan sekolah negeri yang belum merata. Menurutnya permasalahan itu jangan sampai berlarut. Dwi berjanji akan mengkaji persoalan tersebut.
"Curhatan itu kami tampung, jika kita diamanahkan. Kita upayakan pembangunan SMP dan SMA negeri merata di seluruh kecamatan di Sidoarjo," tuturnya.
"Intinya jika sebagai pemimpin harus siap menerima aduan dan memberi solusinya," tandas Dwi Astutik. (iwd/iwd)