Kini mereka bisa bernapas lega. Mereka akan kembali ke kampung halaman di Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang, Sampang-Madura pada Kamis (5/11).
Di Sampang, mereka akan dibaiat kembali ke ajaran Sunni. Sebelum pulang ke Sampang, mereka juga menjalani rapid test di tempat pengungsian. Menurut pimpinan pengungsi Syiah, Takjul Muluk alias Ali Murtadho, pengungsi Syiah yang menempati rusunawa ini mencapai 83 kepala keluarga (KK) atau 347 jiwa.
"Untuk sementara yang akan kembali ke kampung halaman sekitar 274 jiwa," kata Takjul kepada detikcom di rusunawa, Rabu (4/11/2020).
Ia menambahkan, karena saat ini masih pandemi COVID-19, maka mereka yang akan pulang kampung harus menjalani rapid test. Yang memeriksa kesehatan para pengungsi Syiah yakni petugas dari Dinas Kesehatan Sampang.
"Setelah tiba di Sampang nanti mereka akan dibaiat oleh Pemkab Sampang bersama instansi yang berwenang," tambah Takjul.
Salah seorang pengungsi, Iklil (48), mengaku senang. "Senang sih senang karena bisa kembali ke kampung halaman. Namun kami berharap pihak Pemkab Sampang untuk menyediakan tempat penampungan darurat," katanya.
Ia menjelaskan, pemkab juga harus menjamin keamanan karena semua pengungsi Syiah akan kembali ke Sunni. "Kami benar-benar secara hati nurani kembali ke ajaran Aswajah. Maka kami siap untuk dibaiat," pungkas Iklil. (sun/bdh)