"Terima kasih kepada wali kota pada masanya yang tentu telah berbuat yang terbaik untuk Kota Surabaya. Warga dan arek-arek Suroboyo yang saya cintai dan saya banggakan di manapun berada, Surabaya memiliki potensi yang sangat besar, akses pelabuhan dan bandara internasional kemampuan fiskal lebih dari Rp 10 triliun, sudah saatnya Surabaya naik kelas," kata Machfud saat menyampaikan visi misi di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (4/11/2020).
Namun, Machfud menyebut ada sejumlah ketimpangan yang masih dirasakan masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan hingga pendidikan yang kurang merata.
"Surabaya di jantung kota memang dirasakan keindahan tamannya, tetapi warga Surabaya berhak mendapatkan pelayanan dasar yang lebih baik terutama pada saat pandemi COVID-19. Di Kota Surabaya masih ada disparitas, diskriminasi pelayanan pendidikan dan kesehatan, masih banyak rumah tidak layak huni, lebih 10.000 KK tidak memiliki jamban, masih banyak pasar tradisional yang kondisinya sangat memprihatinkan," ungkap Machfud.
"Pasar Turi lebih dari 10 tahun menjadi pasar turu, penanganan COVID-19 belum terintegrasi, angka kematian Surabaya lebih dari 1.160 jiwa. Penataan tata ruang yang tumpang tindih termasuk surat ijo," tambahnya.
Untuk itu, Machfud menawarkan sejumlah solusi mengatasi permasalahan Kota Surabaya. Dia menyebut ada sembilan program unggulan yang telah disiapkannya jika terpilih nanti.
"Melalui visi mewujudkan Surabaya yang lebih maju, nyaman dan berkeadilan, kami bertekad mengubah kemiskinan menjadi kesejahteraan, ketimpangan menjadi keadilan, kesenjangan menjadi pemerataan dengan 9 program unggulan penanganan percepatan COVID-19 terintegrasi bidang kesehatan, pendidikan, pemulihan ekonomi, pemberdayaan masyarakat," beber Machfud.
Tonton juga video 'Bawaslu: Kampanye Daring Pilkada Baru 5%':
(hil/fat)