Harga Cabai dan Bawang di Lamongan Naik Awal Bulan Ini

Harga Cabai dan Bawang di Lamongan Naik Awal Bulan Ini

Eko Sudjarwo - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 16:00 WIB
Harga sejumlah kebutuhan pokok di Lamongan terpantau stabil. Namun, harga cabai berbagai jenis dan bawang mengalami kenaikan.
Pasar tradisional di Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan -

Harga sejumlah kebutuhan pokok di Lamongan terpantau stabil. Namun, harga cabai berbagai jenis dan bawang mengalami kenaikan.

Kenaikan harga cabai terpantau di sejumlah pasar di Lamongan. Seperti di Pasar Sidoharjo, Pasar Babat, Pasar Blimbing dan Pasar Mantup. Kenaikan harga cabai mencapai Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu.

"Kenaikan cukup tinggi terjadi pada komoditi cabai. Naik sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu," kata Kepala Disperindag Lamongan, Muhammad Zamroni saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/11/2020).

Menurut Zamroni, beberapa jenis cabai yang mengalami kenaikan di antaranya cabai keriting. Minggu lalu hanya Rp 28 ribu per kilogram. Kini naik menjadi Rp 33 ribu per kilogram.

Kemudian cabai merah besar yang semula hanya Rp 25 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram. "Untuk cabai rawit terpantau naik di 2 pasar. Yaitu di Pasar Blimbing dan Pasar Babat. Naik Rp 2 ribu hingga Rp 4 ribu, dari harga semula Rp 20 ribu," imbuhnya.

Selain cabai, lanjut Zamroni, komoditi yang mengalami kenaikan yakni bawang merah dan kacang hijau. Bawang merah yang semula Rp 30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 35 ribu. Sedangkan kacang hijau naik Rp 2 ribu dari Rp 20 ribu.

"Kenaikan ini karena pengaruh cuaca saja. Kalau stok masih aman," ungkap Zamroni.

Untuk memudahkan masyarakat Lamongan mendapatkan informasi pembaruan harga bahan pokok, Disperindag tengah merancang sebuah aplikasi khusus, yang dalam waktu dekat akan diluncurkan. Yaitu aplikasi Sistem Informasi Pengumpulan Data Harga Pokok atau Sipuldabapok.

Melalui aplikasi Sipuldabapok ini, masyarakat dapat melihat perubahan harga harian serta keberadaan stok barang di pasar tradisional, yang berada di 27 kecamatan di Lamongan.

"Aplikasi Sipuldabapok merupakan upaya perbaikan sistem informasi pengumpulan data harga bahan pokok di Lamongan, yang menyajikan data harga harian sekaligus ketersediaan atau stok bahan pokok di masing-masing kecamatan, yang kemudian data tersebut dapat dijadikan dasar pengendalian harga di Lamongan," kata Zamroni.

Saat ini, aplikasi Sipuldabapok telah memasuki tahap sosialisasi kepada 30 petugas pengelola pasar, yang nantinya bertugas untuk meng-update data harga bahan pokok, setiap hari di pasar.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.