Kasihan, Petani Semangka dan Blewah di Jombang Merana Gegara Hujan

Round-Up

Kasihan, Petani Semangka dan Blewah di Jombang Merana Gegara Hujan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 08:54 WIB
viral petani hancurkan buah
Aksi petani menghancurkan hasil panen (Foto: Tangkapan layar)
Jombang - Sejumlah petani di Jombang menghancurkan semangka dan blewah hasil panennya sendiri. Aksi para petani tersebut viral. Apa yang mendasari para petani berbuat itu?

"Sebenarnya mau meluapkan emosi karena gagal panen ke teman-teman satu desa yang sama-sama menanam blewah. Berhubung ada yang mengupload jadi viral. Niat saya tidak ingin viral," kata Heri Beki (30), petani warga Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang.kepada wartawan di lahan blewah miliknya, Minggu (1/11/2020).

Heri sendiri mempunyai 2 hektare tanaman blewah di Dusun Rejoso, Desa Rejosopinggir. Tanaman blewah tersebut gagal panen karena buahnya membusuk setelah diguyur hujan. Dia mengaku rugi hingga Rp 10 juta.

"Ceritanya tiga hari lagi saya mau panen. Malamnya hujan berjam-jam. Saya lihat buahnya busuk. Udah tak bisa dijual, ditawarkan ke mana-mana tak ada yang mau," ungkapnya.

viral petani hancurkan buahPetani menunjukkan blewahnya yang rusak (Foto: Tangkapan layar)

Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Supriyanto menjelaskan, terdapat sekitar 100 hektare tanaman semangka dan blewah di kampungnya. Dari jumlah itu, 80-90 persen tanaman semangka dan blewah gagal panen akibat diguyur hujan.

"Hanya sedikit yang bisa dipilih untuk dibawa pulang. Kerugiannya saya kira ratusan juta. Baru kali ini gagal panen. Tahun lalu panen bagus, per 100 bata (lahan seluas 1.400 meter persegi) saat panen menghasilkan Rp 10 juta lebih," kata Yoyok.

Yoyok menjelaskan semangka dan blewah ditanam hanya satu tahun sekali di Desa Rejosopinggir. Yaitu pada musim kemarau setelah panen raya padi, tepatnya pada Agustus.

viral petani hancurkan buahBanyak blewah yang membusuk karena hujan (Foto: Enggran Eko Budianto)

Masa tanam padi yang tahun ini mundur, kata Yoyok menjadi penyebabnya. Sehingga masa tanam semangka dan blewah ikut mundur.

Akibatnya, musim hujan datang saat buah-buahan tersebut belum dipanen dari sawah. Semangka dan blewah siap panen sebagian besar membusuk setelah diguyur hujan.

"Gagal panen karena musimnya tanam padi mundur. Sudah ada prediksi bulan-bulan begini sudah hujan. Sehingga ini risiko para petani karena cuaca tak mendukung," tandas Yoyok. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.