Setelah lama vakum akibat pandemi COVID-19, para pecinta tanaman hias jenis sansivera kembali mengelar kontes. Kontes ini menjadi pelipur lara para pecinta sansivera yang berbulan-bulan vakum.
Kontes ini bertajuk Kontes Latber (latihan bersama) Sansivera ISS (Indo Sanse & Sucullent) Surabaya. Kontes ini digelar di Jalan Mastrip, Kedurus, Karang Pilang, Surabaya.
Kontes yang digelar untuk latihan menuju seleksi kontes nasional tersebut diikuti 160 pecinta tanaman yang dikenal sebagai penyerap polutan itu. Para peserta tidak hanya dari Surabaya dan Sidoarjo saja, tetapi juga dari Jakarta, Tangerang, Madiun, Malang, Ngawi. Ada berbagai jenis sansivera yang dilombakan yakni mulai sansivera hybrid hingga sansivera vatigata.
Tanaman hias yang juga disebut lidah mertua itu terlihat rapi dan eksotis dengan media tanam pot yang bermacam-macam yang ditampilkan para pemiliknya.
Ketua Panitia Kontes Latber sansivera mengatakan kontes sansivera tersebut terbagi menjadi dua kelas yakni kelas Varigata dan Hybrid yang terbagi dalam enam kategori.
"Yang varigata ada empat kategori yakni ,small A, small B, ada madya A dan B. Sedangkan di kelas Hybrid ada dua kategori yakni madya A dan B," kata Lutfi kepada wartawan di lokasi kontes, Minggu (1/11/2020).
Lutfi menjelaskan dalam kontes tanaman hias jenis sansivera ini, ada beberapa aspek dalam penjuriannya. Untuk di kelas varigata, warna, corak kesehatan tanaman, dan performa sansivera menjadi penilaian sendiri.
"Jadi semuanya yang dinilai pohonnya. Karena pembentukan perform itu tidak mudah. Itu sangat membuktikan dalam perawatan seseorang (pemilik)," ujar Lutfi.
Untuk peminat tanaman hias sansivera sendiri, Lufti mengaku masih banyak diminta, meski saat ini, ramai tanaman hiasan lainnya. Menurut Lutfi, sansivera memiliki komunitas tersendiri.
"Sekarang memang ada kaktus, ada pillo, dedaunan seperti itu. Tapi sansivera tetap ada peminatnya sendiri," ungkap Lufti.
Diakui oleh Lutfi, sansivera yang ikut dalam kontes ini bernilai mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta.
"Kalau dalam kontes ini, itu yang di belakang punya Ketua ISS (Indo Sanse & Sucullent) kemarin seharga Rp 350 juta," ungkap Lutfi.
![]() |
Sedangkan manfaat tanaman sansivera sendiri, kata Lufti, selain memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, tanaman hias satu ini juga bisa dipajang di rumah dan juga menyerap polutan hingga menyerap radiasi handphone, televisi, komputer, dan lain-lain.
Nita (29), salah satu peserta asal Surabaya mengaku mempersiapkan selama tiga bulan untuk mengikuti kontes sansivera ini.
"Hari ini ada dua yang diikutkan yakni jenis hybrid saja. Persiapan dua sampai tiga bulan," ungkap Nita.
Nita mengakui jika saat ini tanaman hias tidak hanya diminati oleh kaum wanita saja, namun kaum pria banyak yang berminat. Sebab sansivera selain perawatannya mudah, corak dan warnanya juga bervariatif.