Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Taufik Hidayat membenarkan angka penderita katarak masih tinggi. "Hampir sama secara nasional, sekitar 4 persen jumlah penderita katarak di Lamongan," kata dr Taufik Hidayat, Kamis (29/10/2020).
Taufik mengaku banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka penderita katarak ini. Beberapa faktor tersebut tidak hanya karena faktor usia, tapi juga karena adanya kelainan-kelainan lain. Seperti diabetes, hipertensi atau juga gangguan gizi.
"Faktor tingginya angka penderita katarak di Lamongan bukan sekadar karena faktor usia, tapi ada kelainan-kelainan lain seperti diabetes militus (DM), hipertensi, gangguan gizi juga banyak berpengaruh. Jadi mata itu banyak interaksi dengan jenis penyakit lain," ungkapnya.
Untuk meminimalisir tingginya penderita katarak mata ini, lanjut dia, Dinkes Lamongan melakukan program yang sifatnya preventif dan promotif agar tidak terjadi katarak. Taufik mengungkapkan, rumah sakit pemerintah yang ada di Ngimbang dan RSUD dr Soegiri saat ini bisa menangani baru sebatas katarak dan glukoma.
"Semata karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) namun kami pastikan akan ada peningkatan SDM dengan menyekolahkan para dokter yang ada di Lamongan," tandasnya.
(fat/fat)