"Hasil swab hunter yang sudah dilakukan mulai 1-26 Oktober dilaksanakan di 31 kecamatan mulai pagi maupun malam. Dari hasil tersebut sudah dilaksanakan swab dengan total 2.405 swab dengan total warga Surabaya 1.680, warga luar 621 dan tidak membawa identitas 111," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di ruang kerjanya, Selasa (27/10/2020).
Dari 2.405 orang yang diswab, hanya didapati 52 orang yang positif COVID-19. Sisanya memiliki hasil negatif, invalid dan ada yang belum keluar hasilnya.
"Ada dari total swab yang sudah dilaksanakan, 52 positif tapi sudah sembuh semua, negatif 2.173, invalid 39, sisanya belum keluar," ujarnya.
Dari data yang diterima, lima kawasan di Surabaya yang paling bandel akan protokol kesehatan adalah selatan yaitu 591 orang pelanggar. Kemudian disusul Surabaya utara 570 orang, timur 509 orang, pusat 467 dan yang terendah di barat 268.
"Kami melihat data di sini paling tinggi satu hari ketika swab hanya 8 orang saja (yang positif) dari 196 swab paling tinggi hanya 8," kata dia.
Febri menjelaskan, jika mengacu pada data, penyebaran COVID-19 di Surabaya sudah landai dan terkendalikan. Meski begitu, bukan berarti protokol kesehatan menjadi longgar dan masyarakat tidak lagi patuh.
"COVID-19 ini ada dan sudah banyak korban. Alhamdulillah di Surabaya sudah landai tapi harus patuh disiplin prokes karena satu-satunya obat hanya itu, hanya kita yang bisa memberikan dampak positif untuk landainya penyebaran COVID-19," pungkasnya. (fat/fat)