Surabaya -
Ribuan buruh akan menggelar demo menolak Omnibus Law di Surabaya. Kapolda Jatim Irjen M Fadil Imran mengimbau buruh tak anarkis saat menyampaikan aspirasi.
Tak hanya itu, Fadil juga ingin para buruh tetap menerapkan protokol kesehatan. Agar demonstrasi tidak menjadi klaster baru dalam penyebaran COVID-19.
"Demonstrasi adalah hal yang dilindungi UU. Namun pada saat pandemi seperti sekarang ini, alangkah baiknya unsur kesehatan tidak terdampak," kata Fadil saat dikonfirmasi detikcom di Surabaya, Selasa (27/10/2020).
"Jangan sampai aksi demo menjadi klaster penyebaran virus Corona. Jaga diri, selamatkan kita semua," tambahnya.
Fadil menegaskan, pihaknya tidak akan mentoleransi tindakan anarkisme dalam bentuk apa pun. Untuk itu, Fadil meminta buruh tetap tertib dan tidak melakukan perusakan hingga anarkisme.
"Kami TNI-Polri bersama pemerintah melayani masyarakat. Kalau Anda tertib melaksanakan unjuk rasa, kami pasti juga akan menghadapinya dengan ikhlas, melayaninya dengan tulus," terang Fadil.
Namun sebaliknya, jika pihaknya menemukan perusuh dalam demonstrasi, Fadil menegaskan akan memberikan sanksi sesuai dengan perbuatannya.
"Tapi kalau Anda merusak fasilitas umum, membakar halte, dan merusak lampu, kamera, masak kami diamkan. Kami tidak boleh kalah dengan perilaku anarkisme," imbuhnya.
Ribuan personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan unjuk rasa tersebut. Ribuan petugas gabungan itu disebar di Gedung Grahadi dan Kantor Gubernur Jawa Timur.
"Unjuk rasa massa diperkirakan 7.725. Sedangkan jumlah pengaman 4.820 personel gabungan TNI/Polri serta dari Satpol PP, Linmas," kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya M Akhyar kepada detikcom.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini