Distro Sepi, Pemiliknya Tanam Sayur di Atap untuk Bertahan Selama Pandemi

Distro Sepi, Pemiliknya Tanam Sayur di Atap untuk Bertahan Selama Pandemi

Erliana Riady - detikNews
Senin, 26 Okt 2020 09:42 WIB
Pandemi COVID-19 membuat para pebisnis memutar otak untuk bertahan. Pemilik distro di Blitar ini memanfaatkan atap toko untuk menanam sayur, yang hasilnya mampu menutup biaya operasional distro.
Pemilik distro di Blitar ini memanfaatkan atap toko untuk menanam sayur/Foto: Erliana Riady/detikcom
Blitar -

Pandemi COVID-19 membuat para pebisnis memutar otak untuk bertahan. Pemilik distro di Blitar ini memanfaatkan atap toko untuk menanam sayur, yang hasilnya mampu menutup biaya operasional distro.

Sekilas, toko pakaian di Jalan Mastrip Kota Blitar ini tak ada yang istimewa. Namun kalau sudah melihat bagian atapnya, dari bawah akan terlihat sebagian dedaunan sayuran yang memang sengaja ditanam pemiliknya.

Sang pemilik, David Sugianto memanfaatkan bagian atap tokonya untuk menanam beragam sayuran. Memakai sistem hidroponik, tanaman sawi, selada dan kangkung tumbuh dengan subur.

"Ya pandemi itu, toko pakaian saya sepi. Terus saya putar otak apa yang bisa dimanfaatkan untuk nambah penghasilan. Lalu saya coba nanam sayur pakai sistem hidroponik di bagian atap rumah yang selama ini space-nya kosong," tutur pria berusia 43 tahun ini, Senin (26/10/2020).

David pun berselancar di dunia maya untuk belajar ilmu menanam sistem hidroponik ini. Menurutnya, aktivitas ini memang ribet di awal. Namun seterusnya tinggal mengontrol pengairan dan memberi nutrisi di tiap tanaman.

Lahan yang dipakai untuk menanam sayur hidroponik ukuran 10 meter x 20 meter. Sekitar 60 persen instalasi hidroponik dikerjakan sendiri oleh David dan selebihnya dibantu tukang.

Dari lahan hidroponik seluas 200 meter persegi itu, David memiliki 1.600 lubang tanam. Dia menanam berbagai jenis sayuran mulai kangkung, sawi, selada dan kailan. Untuk merakit instalasi hidroponik dan bibit tanaman, David mengeluarkan modal secara bertahap sampai mencapai Rp 50 juta.

"Saya tanam sejak Maret, sebulan sudah panen. Hasil panennya sekitar 1 kuintal sayuran. Awal panen saya bagikan ke beberapa saudara dan tetangga. Lalu mulai ada pembeli di toko juga membeli sayuran panenan saya. Ya syukurlah hasil jual sayuran rata-rata Rp 5 juta per bulan bisa buat nutup operasional toko," ungkap ayah dari tiga anak ini.

Untuk penjualan, David mengandalkan pasar online. Dia memasarkan sayuran hidroponik melalui media sosial Facebook dan Instagram. Sekarang, pembelinya tidak hanya di Kota Blitar, tapi juga dari luar kota.

"Pembelinya ada yang dari Tulungagung dan Malang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.