Gadis di Blitar Turunkan Berat Badan 22 Kg dengan Olahraga dalam Kamar

Gadis di Blitar Turunkan Berat Badan 22 Kg dengan Olahraga dalam Kamar

Erliana Riady - detikNews
Minggu, 25 Okt 2020 09:51 WIB
Seorang gadis di Blitar bisa menurunkan berat badan hingga 22 kg tanpa diet ketat dan pantangan. Ia hanya olahraga dalam kamar.
Aprilia Nur Hidayah (25), warga Kademangan, Kabupaten Blitar/Foto: Istimewa
Blitar -

Seorang gadis di Blitar bisa menurunkan berat badan hingga 22 kg tanpa diet ketat dan pantangan. Ia hanya olahraga dalam kamar.

Gadis ini yakni Aprilia Nur Hidayah (25), warga Kademangan, Kabupaten Blitar. Karyawati sebuah radio swasta nasional ini mampu menurunkan berat badannya hingga 22 kg dalam jangka waktu hampir tiga bulan.

Gadis berwajah timur tengah ini mulai mengalami kenaikan berat badan secara drastis ketika duduk di bangku SMP. Selain secara hormonal, dia mulai mengalami menstruasi, nafsu makannya juga tak terkontrol. Dengan tinggi badan 153 cm, berat badannya naik 30 kg dari berat badan normal, menjadi 80 kg.

Puncaknya terjadi pada 2015 saat duduk di bangku SMA, dengan berat badannya sampai 120 kg. Begitu lulus SMA, pada 2016 dia mulai bekerja dan banyak aktivitas lain yang cukup menguras energi. Namun itu semua hanya mampu menurunkan berat badannya menjadi 100 kg. Sampai awal 2020, timbangannya malah naik 105 kg.

April mengaku tak percaya diri dengan penampilannya saat itu. Dia sebenarnya sudah mencoba berulang kali untuk memulai diet dengan tidak makan nasi. Beragam jenis olahraga pun diikuti, tentu dengan biaya yang tak murah.

"Sudah coba beragam macam diet. Sudah ikut gym, jogging, zumba, muay thai. Tapi gak berhasil. Karena patah-patah dan tidak konsisten. Jadi pola dietnya harus diulang ulang dari awal dan gak ada endingnya," ujarnya kepada detikcom, Minggu (25/10/2020).

Saat pandemi, ketika kantornya mengeluarkan kebijakan work from home (WFH), April punya banyak waktu membuka literasi soal diet yang nyaman dan benar. Dia membuka berbagai channel YouTube dan berkonsultasi dengan ahli medis, untuk menemukan pola diet yang tepat bagi tubuhnya.

Tonton juga 'Sudah Diet Tapi Tak Kunjung Kurus? Ini Tips Ampuhnya':

[Gambas:Video 20detik]

"Di situ saya menemukan fakta, bahwa saya tergolong obesitas level dua. Dampaknya, stamina saya tidak stabil, sering flu, lambung saya sering error dan lain-lain. Lalu saya membuka literasi tentang intermittent fasting dan itu saya lakukan sampai sekarang," ungkapnya.

Kepada detikcom, gadis ini mengaku tidak menjalankan diet ketat, tetap makan nasi dan tidak punya pantangan makanan. Dalam sehari, dia tetap makan nasi plus sayur dan lauk sebanyak dua kali. Yakni sarapan pada pukul 11.00 WIB dan makan malam antara pukul 17.00 sampai 19.00 WIB. Pagi, perutnya hanya diisi air putih sesuai kemampuan perutnya menampung.

"Di sini yang penting adalah kita rajin cek indeks massa tubuh dan mengukur kebutuhan kalori. Makan tanpa pantangan, tapi gunakan cara yang tepat untuk membakar kelebihan kalori dengan olahraga," imbuhnya.

Tak butuh biaya, hanya berbekal sebuah matras, olahraga dilakukan April di dalam kamarnya. Dia tidak pernah mengatur kapan waktu untuk olahraga. Namun lebih kepada upaya membuang kelebihan kalori dari asupan makanan yang dikonsumsi sebelumnya.

"Ganti mindset anda kalau olahraga harus pagi atau sore. Semua gerakan membakar kalori bisa didapat lengkap di channel YouTube. Sesuaikan saja, karena tiap tubuh beda kebutuhannya. Dan jangan hanya berfokus memperindah satu bagian tubuh saja. Tapi harus proporsional, nanti tubuh itu sendiri yang akan membentuk secara proporsional," kata penyiar radio ini.

Tubuh April kini mulai terbentuk. Berat badannya juga menuju normal walaupun sekarang masih 78 kg. Namun efek lain dari menikmati pola dietnya ini, staminanya makin stabil dan kepercayaan dirinya beranjak timbul.

"Banyak teman gak percaya kalau saya tetap makan nasi. Pokoknya, diet jangan jadi target. Jalani dengan happy dan kita lihat hasilnya," pungkasnya sambil tertawa.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.