Nama seorang perempuan di Kota Probolinggo ini sungguh unik yakni 'Patah Hati'. Ia ibarat monumen hidup perceraian orang tuanya.
Nama tersebut tertulis dalam KTP, kartu keluarga, hingga ijazah mulai tingkat SD hingga SMA. Patah Hati yang biasa dipanggil Pat ini mengatakan nama uniknya ini diberikan oleh kakek dan ibunya. Perempuan 43 tahun ini sehari-hari berprofesi sebagai tukang pijat.
"Keahlian ini sudah turun temurun dari nenek moyang," ujar Patah Hati kepada detikcom di rumahnya di Jalan Himalaya, Kelurahan Triwung Lor, Kademangan, Kota Probolinggo, Sabtu (24/10/2020).
Karena keahliannya ini, Patah Hati sering didatangi orang untuk berkonsultasi soal kesehatan khususnya terapi pijat yang digelutinya. Dengan keahliannya, Patah Hati bahkan bisa menyembuhkan bayi setep atau menangis sambil kejang-kejang.
Meski namanya tergolong unik bahkan aneh, namun bagaimanapun Patah Hati tetap bangga. Dia tetap bangga karena nama tersebut merupakan pemberian dari sang kakek dan ibunya. "Bangga punya nama Patah Hati," tandas ibu empat anak ini.
Pat mengatakan ada cerita di balik pemberian namanya. Saat itu ibu Patah Hati benar-benar sedang merasa patah hati dan kecewa. Karena saat ia sedang mengandung, ia diceraikan suaminya.
"Yang dikandung adalah saya. Yang menceraikan ibu adalah ayah saya," kata Patah Hati.
Apa yang dikatakan Patah Hati dibenarkan oleh ayahnya, Toib. Toib mengaku ia memang menceraikan ibu Patah Hati saat Patah Hati sedang dikandung. Toib hanya mengatakan ia melakukan hal itu karena saat itu kondisi keluarganya sedang berantakan.
"Betul, Patah Hati anak pertama saya. Saat bercerai, Patah Hati masih di dalam kandungan. Setelah lahir sama kakek dan ibunya diberi nama Patah Hati," kata Toib.
Nama yang bahkan terdengar aneh itu sempat diganti. Tapi justru pergantian nama itu membuat Patah Hati jadi sering sakit-sakitan. Akhirnya Patah Hati tetap menggunakan nama Patah Hati.
"Pernah saat SMP diganti nama," imbuh Patah.
Meski namanya Patah Hati. Namun soal urusan cinta, kisahnya berbanding terbalik dengan namanya.
Bagi Patah Hati, tak ada kata ambyar untuk urusan cinta. Perjalanan cintanya bertolak belakang dengan namanya. Perempuan 43 tahun itu sudah menikah dan hidup bahagia tanpa patah hati hingga sekarang.
"Anak saya sudah empat, 1 laki-laki 3 perempuan," pungkasnya.