Bantuan program tenaga kerja mandiri (TKM) ini diserahkan secara simbolis oleh Ida Fauziyah ke 15 kelompok perempuan di Mojokerto. Ida didampingi Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapernta PKK) Suhartono. Masing-masing kelompok perempuan mendapatkan bantuan Rp 40 juta.
"Maksimal 20 orang per kelompok. Bantuannya berupa ada uang untuk modal usaha, membeli peralatan dan pelatihannya," kata Ida di salah satu hotel Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jumat (23/10/2020).
Melalui bantuan program TKM ini, Ida mendorong para perempuan yang terdampak pandemi COVID-19 menjadi pelaku usaha mikro dan kecil. Sehingga mereka bisa bangkit dari dampak ekonomi wabah virus Corona.
"Targetnya masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 bisa mendapatkan penghasilan. Melalui program TKM karena sekarang pasar kerja masih terbatas, bisa mendorong mereka untuk menjadi enterpreneur atau pelalu usaha mikro dan kecil bisa terfasilitasi melalui program ini," terangnya.
Perempuan kelahiran Mojokerto ini menjelaskan, pihaknya memberi kemudahan kepada semua kelompok perempuan di tanah air untuk mendapatkan manfaat program TKM. Karena setiap kelompok perempuan cukup mendapatkan surat keterangan dari desa saja.
"Cukup membentuk kelompok, ada surat pernyataan dari desa bahwa kelompok itu benar-benar ada di desanya. Jenis usaha tergantung kelompok dan kearifan lokal," tegas Ida.
Untuk menangani dampak pandemi COVID-19, Kemenaker menyiapkan anggaran Rp 500 miliar. Dana ratusan miliar itu digunakan untuk tiga program. Yakni program TKM, padat karya produktif dan padat karya infrastruktur.
"Sudah berjalan 40 persen secara nasional dari total 12.500 kelompok dari semua program," tandas Ida. (fat/fat)