Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Tulungagung mengaku jumlah pemohon penyelenggara hajatan di masa pandemi COVID-19 membeludak selama dua bulan. Ini seiring dibuka Tulungagung masuk zona kuning.
Anggota Pengendalian Operasional GGTP COVID-19 Tulungagung Dedi Eka Purnama, mengatakan peningkatan jumlah permohonan penyelenggaraan hajatan mulai membeludak pada bulan September. Dalam satu bulan bisa mencapai lebih dari 400 izin hajatan.
"September itu untuk hajatan saja ada sekitar 400 izin masuk, kemudian bulan Oktober sampai dengan hari ini sudah lebih dari 300 pengajuan izin," kata Dedi, Kamis (22/10/2020).
Menurutnya para pemohon hajatan biasanya akan diberikan izin gugus tugas, jika sanggup untuk mematuhi berbagai protokol kesehatan. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus Corona. Penyelenggara hajatan juga diwajibkan menyediakan perlengkapan pendukung, seperti tempat cuci tangan maupun penyanitasi tangan.
Dibukanya keran perizinan hajatan tersebut karena Tulungagung telah masuk kategori zona kuning, atau tingkat penyebaran Corona relatif rendah. Meski demikian para penyelenggara hajatan diminta untuk konsisten dalam penerapan protokol kesehatan, sehingga tujuan hajatan dapat terlaksana dengan baik, tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
Namun Dedi mengakui, pembukaan perizinan hajatan memunculkan berbagai isu dan spekulasi terkait biaya izin penyelenggaraan hajatan. "Jadi ada beberapa warga yang meminta informasi ke kami apakah benar ada biaya untuk izin tersebut, karena isu di luar ada biaya. Maka kami tegaskan tidak ada," jelas Dedi.
Menurutnya kabar adanya pungutan biaya perizinan tersebut tidak benar. GTTP COVID-19 Tulungagung menggratiskan seluruh biaya perizinan hajatan yang masuk. "Bahkan foto kopi berkas saja kami minta bawa sendiri, sehingga kami sama sekali tidak memungut biaya," jelasnya.
Pihaknya berharap masyarakat yang hendak mengurus perizinan hajatan untuk datang langsung ke Posko GTTP COVID-19 Tulungagung di lingkungan pendopo. "Silakan datang langsung ke sini, gratis," jelasnya.
Sementara itu data di GTTP COVID-19 Tulungagung jumlah warga yang terpapar virus Corona mencapai 450 orang, dengan rincian 418 orang sembuh, 17 orang menjalani karantina, empat menjalani perawatan, tujuh isolasi dan empat orang meninggal dunia.