Bukan Dibunuh, Pria Bersimbah Darah di Trenggalek Tewas Gegara Layang-layang

Bukan Dibunuh, Pria Bersimbah Darah di Trenggalek Tewas Gegara Layang-layang

Adhar Muttaqien - detikNews
Selasa, 20 Okt 2020 15:50 WIB
mayat bersimbah darah di trenggalek
Gulungan benang yang menewaskan Agus (Foto: Adhar Muttaqien)
Trenggalek -

Teka-teki penyebab kematian Agus Syaiful Rochmad (58) yang mayatnya ditemukan bersimbah darah di depan rumah kos di Trenggalek terungkap. Polisi memastikan kematian korban bukan karena pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hernawan mengatakan dari hasil penyelidikan dan keterangan para saksi, pihaknya memastikan tewasnya warga Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek itu akibat tersambar kayu gulungan benang layang-layang.

"Korban ini sedang berdiri di depan kos, melakukan aktivitas jogging. Dalam waktu bersamaan ada anak kecil yang menarik benang, karena layangannya putus," kata Tatar, Selasa (20/10/2020).

Saat itu bocah kelas 6 SD tersebut berusaha menarik benang layang-layang yang masih tersangkut untuk diguling pada kayu berbentuk silang. Mamun karena tidak kuat, gulungan benang tersebut akhirnya terlepas dan melesat hingga mengenai korban.

"Karena benang tersebut cukup kuat dan saat ditarik molor, sehingga ketika lepas, gulungan itu terlempar dengan kecepatan tinggi. Jadi kuat dugaan, korban meninggal karena terkena gulungan benang itu," ujarnya.

Hal tersebut dikuatkan dengan adanya bukti rambut korban yang ada di kayu gulungan benang. Terkait kasus tersebut polisi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Nanti yang memutuskan adalah pengadilan, karena memang ini bukan pembunuhan, melainkan kelalaian," imbuhnya.

Tatar mengaku pelaku penarik benang masih berstatus anak-anak, pihaknya akan memberikan penanganan khusus dalam tahap pemeriksaan atau penyidikan.

Sementara itu salah satu saksi mata Paimo mengatakan saat kejadian ia sedang mengolah sawah di dekat lokasi kejadian. Saat itu Paimo mengetahui jika anak kecil tersebut sedang menarik layang-layang.

"Saya lihat dari sini anak itu di sana, narik-narik benang, kemudian ada suara ngung gitu, saya lari ke timur. Takut kena palangnya yang dipegang," ujar Paimo.

Paimo awalnya tidak mengetahui jika melesatnya gulungan benang tersebut mengenai korban. "Tahunya ya pada saat ada orang-orang mendekat," tandasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.