Demo tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law kembali digelar di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (20/10/2020). Rencananya hari ini, 2.000 hingga 2.500 massa dari Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jatim yang tergabung dari elemen serikat, mahasiswa hingga organisasi tani.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti peristiwa Kamis (8/10) lalu, Pemkot Surabaya melakukan pengamanan di sejumlah tempat dan fasilitas umum (fasum). Di antaranya Kebun Binatang Surabaya (KBS), Taman Apsari dan Alun-alun Suroboyo.
Dari pantauan detikcom, di area taman KBS juga dikelilingi kawat berduri. Di tengah-tengah kawat berduri tertulis 'Demo Tidak Dilarang, Anarkis Kami Lawan'. Di kawasan Taman Apsari juga dikelilingi kawat berduri yang dipasang imbauan berbunyi: 'Damai Demomu Tentrem Suroboyomu, Anarki Demomu Rusak Suroboyomu'.
![]() |
Sementara di Alun-alun Suroboyo terdapat pagar kayu yang dikelilingi kawat berduri. Salah satunya di atas kaca. "Iya, betul. Untuk pengamanan antisipasi demo," kata Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto, Selasa (20/10/2020).
Lokasi Alun-alun Suroboyo tidak jauh dari titik utama demo Omnibus Law di Grahadi. Pengalaman dari demo sebelumnya, Alun-alun Suroboyo menjadi sasaran kericuhan massa. Massa saling lempar batu hingga merusak alun-alun.