.webp)
Ada dua Sumur Sritanjung yang saat ini menjadi perbincangan. Dua-duanya disebut sebagai cikal bakal nama Banyuwangi.
Kedua sumur dikaitkan dengan cerita Sritanjung yang dibunuh oleh suaminya sendiri, Sidapaksa. Hingga akhirnya muncul bau harum dari air telaga itu. Lantas di mana kah Sumur Sritanjung yang asli?
Budayawan Banyuwangi, Aekanu Hariyono mengatakan, lokasi Sumur Sritanjung yang asli memang menjadi perdebatan. Namun jika melihat sifat air itu mengalir melalui kapiler, dua sumur itu mengandung air yang sama.
 Sumur Sritanjung yang berada di luar pendopo/ Foto: Ardian Fanani |
"Bisa jadi air yang ada di Sumur Sritanjung di dalam pendopo mengalir ke luar pendopo. Atau pun juga sebaliknya," ujarnya kepada detikcom, Senin (19/10/2020).
"Apalagi jarak antara sumur di dalam pendopo dan di luar pendopo itu tidak lebih dari 50 meter. Air itu bisa mengalir kemana-mana. Bisa juga sampai ke taman Sritanjung juga," tambahnya.
Apalagi, sumber mata air tersebut dipercaya sebagai bagian dari keputren atau pemandian para putri. Sebab, lokasinya dekat dengan Pendopo Banyuwangi.
Aekanu mengaku, selama menjadi guide di pendopo, pihaknya selalu memberikan pengertian kepada para tamu untuk percaya terlebih dahulu akan cerita Sritanjung. Namun dirinya tak menyarankan untuk membawa ataupun mengambil air dari Sumur Sritanjung sebagai hal yang mujarab.
"Intinya saya memberikan pengertian untuk percaya dulu cerita Sritanjung-Sidopekso. Tapi saya tidak menganjurkan untuk membawa air itu dengan botol atau menganggap mujarab. Karena doa terkabul hanya dari Tuhan. Tidak dengan media yang seperti ini," lanjutnya.
Sumur Sritanjung menjadi polemik setelah adanya saling klaim sumur yang asli. Sebagian percaya pada Sumur Sritanjung yang berada di dalam Pendopo Shaba Swagata Blambangan. Sebagian lagi percaya pada sumur yang berada di luar pendopo, yakni rumah warga, Erus Kadarisman.
