Kemenperin Latih Pelaku IKM Electroplating Pasuruan Bikin IPAL

Kemenperin Latih Pelaku IKM Electroplating Pasuruan Bikin IPAL

Muhajir Arifin - detikNews
Kamis, 15 Okt 2020 13:55 WIB
Kabid Perindustrian Disperindag Kota Pasuruan Budiwati Setyarini mengatakan, selama ini IKM electroplating Pasuruan belum mengelola limbah secara benar. Melaui pelatihan tersebut, mereka diharapkan bisa membuat IPAL mandiri dengan biaya terjangkau.
Kabid Perindustrian Disperindag Kota Pasuruan Budiwati Setyarini/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melatih pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) electroplating, atau pelapisan logam di Kota Pasuruan mengelola limbah dengan benar. Selain untuk pelestarian lingkungan, pengelolaan limbah yang benar dapat mempermudah memenuhi persyaratan legalitas usaha.

Pelatihan dan pendampingan digelar selama tiga hari diikuti lima pelaku IKM electroplating, mewakili 20 IKM sejenis di Pasuruan. Peserta dilatih membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) murah dan mudah.

"Perlakuan khusus pada produk logam, seperti memberikan fungsi tahan karat, melindungi produk dari debu atau kotoran dan lain sebagainya memerlukan proses tersendiri, seperti pada IKM electroplating maupun powdercoating. IKM dimaksud terkadang melupakan sisi lain dari limbah industri yang memiliki dampak terhadap lingkungan, sehingga tidak mempelajari hal-hal yang terkait dengan pengelolaan limbah," kata Plt Direktur IKM Logam Mesin Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian, E Ratna Utarianingrum, dalam pembukaan pelatihan secara daring, Kamis (15/10/2020).

Ratna mengungkapkan, pelestarian lingkungan harus menjadi bagian penting dalam industri. "Adanya pendampingan ini diharapkan dapat mempermudah IKM memenuhi persyaratan legalitas usaha," terang Ratna.

Kabid Perindustrian Disperindag Kota Pasuruan Budiwati Setyarini mengatakan, selama ini IKM electroplating Pasuruan belum mengelola limbah secara benar. Melalui pelatihan tersebut, mereka diharapkan bisa membuat IPAL mandiri dengan biaya terjangkau.

"Karena tak ada IPAL, IKM ini sulit mendapatkan izin. Selain itu, jika limbah dibuang ke tanah terus menerus akan merusak lingkungan," kata Budiwati.

Selama ini, kata Budi, yang dilakukan dinas mendampingi IKM electroplating agar bisa berkembang dengan memberikan pelatihan dan mempromosikan. Belum menyentuh pengolahan limbah.

"Kami berterima kasih pada pemerintah yang memiliki perhatian pada limbah industri logam, yang selama ini belum tergarap. Kami pilih IKM dengan kapasitas besar ikut pelatihan sebagai percontohan," terangnya.

Ghufron, pelaku IKM electroplating di Kelurahan Mayangan menyambut baik pelatihan tersebut. Selama ini dia membuang limbah ke tanah atau ke sungai.

"Selama ini limbah kami buang ke tanah atau kali, karena kami anggap tidak berbahaya. Kami coba buang ke kolam, ikan saja tidak mati. Tapi kalau ada IPAL yang murah dan mudah, memang lebih baik," ungkapnya.

Di Kota Pasuruan terdapat dua sentra industri logam yakni di Kelurahan Mayangan dan Kelurahan Ngemplakrejo. Industri logam Pasuruan memproduksi komponen otomotif, komponen kapal, mesin industri, kerajinan, jasa industri, bubut, pengelasan hingga electroplating atau pelapisan logam.

Berdasarkan data Disperindag, industri logam Pasuruan merupakan pemasok komponen terbesar di kawasan Jatim. Para pelaku IKM logam mewarisi usahanya secara turun-temurun.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.