.webp)
Mulai dari pertemuan yang dibatasi 50 orang, tidak boleh ada giat orkes, reog maupun wayangan. Itu dilakukan untuk mencegah penularan virus.
"Saya pikir lebih baik saya dari warung ke warung, dari masjid ke masjid, mengunjungi UMKM. Menurut saya lebih efektif," tutur Calon Bupati Ipong Muchlissoni kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Ipong menambahkan saat dirinya berada di warung kopi dinilai bisa lebih menyerap aspirasi masyarakat. Terutama soal urusan jalan raya hingga penyediaan lapangan kerja.
"Yang saya serap permintaan masyarakat itu soal jalan sama lapangan kerja, kalau yang lain saya jarang mendengar," ujar Ipong.
Menurut Ipong, warga Ponorogo paling senang dengan ngopi bersama di warung. Sebab, tidak jarang saat mampir ke warung kopi selalu ramai dengan warga yang ingin ngopi atau sekedar nongkrong bersama rekannya di warung.
"Yang paling saya simpulkan wong Ponorogo senengane ngopi nang warung (S uka ngopi di warung), itu wong Ponorogo," ujar Ipong.
Ipong pun punya kebiasaan unik saat ngopi. Dia lebih memilih kopi pahit ketimbang kopi manis. Sebab, menurutnya filosofi kopi adalah berani menghadapi hidup yang pahit.
"Dalam sehari saya biasanya mampir 4 hingga 5 warung kopi dalam sehari, setiap kali masuk waktu salat. Saya jamaah mampir ke masjid dan musala terdekat," pungkas Ipong. (fat/fat)
