Surabaya -
Tim Swab Hunter Pemkot Surabaya beraksi sejak Kamis (1/10). Mereka menjaring warga yang melanggar protokol kesehatan, kemudian mengetes swab di Puskesmas setempat.
Aksi digelar di semua wilayah. Yakni Surabaya Pusat, selatan, utara, timur dan barat. Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, sejak tanggal 1-10 Oktober sudah ada seribu lebih orang yang di-swab. Namun tidak semuanya warga Surabaya. Ada yang dari luar kota bahkan yang tanpa identitas.
"Total kita sudah men-swab 1.404. Rincian 805 warga Surabaya, 488 non-Surabaya, tanpa identitas 143," kata Febri saat dihubungi detikcom, Rabu (14/10/2020).
Dari 1.404 orang yang di-swab, sudah ada belasan warga yang positif COVID-19. Hingga saat ini hasil swab belum semuanya keluar.
"Positif (COVID-19) hanya 19 orang. Negatifnya 782 orang yang sudah keluar, invalid sekitar 18 orang. Sisanya menunggu hasil," ujarnya.
Jika yang positif COVID-19 warga Surabaya, maka akan diisolasi di Hotel Asrama Haji. Untuk warga luar kota ditempatkan di RS Lapangan milik Pemprov Jatim.
Sejauh ini, kondisi 19 orang yang positif COVID-19 sehat dan tidak bergejala atau OTG. Hasil swab tidak bisa semuanya keluar dalam satu hari. Meski memiliki banyak reagen untuk swab, dan proses pembacaan spesimen sekitar lima sampai tujuh jam, tetapi tidak bisa serentak hasil keluar dalam satu waktu.
"Tapi, satu hari kita bisa sampai 2.800-3.500 pemeriksaan spesimen. Itu juga membutuhkan waktu. Tidak bisa langsung semuanya (keluar cepat). Kita juga berusaha semaksimal mungkin. Tentunya kalau swab hunter datanya sudah ada dan termonitor, terus dengan Puskesmas dan kita menyampaikan ke satgas kampung tangguhnya, bahwa ada orang yang habis di-swab hunter, kami meminta bantuan pengawasan di kampungnya," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini