Video Satpol PP Surabaya bertindak kasar kepada pria bernama Subandi (38) yang tak mengenakan masker dengan benar viral di medsos. Seperti apa kronologi versi Subandi?
Subandi mengatakan sebelum kejadian itu, ia duduk dan beristirahat sejenak, karena depo air isi ulang tempatnya bekerja sedang sepi. Ia pun menurunkan maskernya ke dagu dan tiba-tiba ada operasi dari tim swab hunter yang langsung menemuinya.
"Waktu itu duduk karena pas sepi. Maskernya saya diturunin, terus ada operasi dan saya langsung ditarik suruh ikut. Cuma saya tidak mau, berat kerjaan karena nggak ada yang jaga," cerita Subandi saat ditemui di rumahnya di Jalan Jojoran gang IV, Senin (12/10/2020).
Saat itu, Subandi bukan hendak menolak, tetapi ia harus meminta izin terlebih dulu kepada pemilik depo. Tetapi petugas terus menariknya dan akhirnya Subandi memberontak hingga pemilik depo keluar sambil menghadang.
Petugas pun saat itu tidak memberikan peringatan terlebih dulu kepada Subandi. Tim swab hunter langsung menarik untuk hendak membawanya ke Puskesmas Mojo untuk dilakukan tes swab guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Saya berontak menolak karena tidak ada yang menunggu (depo). Lalu pas rame-rame, bos saya keluar. Ngingetin enggak, langsung ngajak dan akhirnya tarik-tarikan," kata Subandi.
Tetapi tidak ada pikiran negatif Subandi atas tindakan Satpol PP yang menariknya sampai memiting di mobil patroli. Dia juga menyadari kesalahannya karena tidak mengenakan masker dengan benar.
"Udah nggak kepikiran ke situ (atas tindakan petugas), yang penting selesai dan kembali bekerja. Otot-ototaan ya karena kerjaan. Ya mungkin caranya mereka seperti itu, saya juga sih yang salah. Nggak sepenuhnya salah Satpol PP, mereka juga menjalankan tugas," jelasnya.
Namun suasana bersitegang itu rupanya hanya sebentar. Mulai dari depan Samsat Jalan Kertajaya ia dan petugas mulai mengobrol hingga Puskesmas Mojo sempat bercanda.
"Waktu nyampai di puskesmas kita sudah maaf-maafan becanda biasa. Ya mungkin itu sudah tugas mereka. Habis swab langsung kembali kerja. Tapi di puskesmas dikasih masker sama Satpol PP," ujar pria asal Pandeglang, Banten itu.
Saat diswab, Subandi hanya terpikirkan pekerjaannya. Sebab, menunggu hasil menjadi baban baginya, jika hasilnya keluar positif ia tidak bisa menafkahi istri, dua anak, dan lima adik iparnya yang yatim.
"Saya nggak pikiran (dibawa ke Liponsos), saya kepikiran kerja. Swab ini juga jadi beban pikiran sampai sekarang (karena belum keluar), amit-amit kalau keluar poaitif kan tambah susah saya. Kalau karantina saya enak tidur, tapi ada anak dua dan tanggungan adik-adik ada lima orang, anak yatim semua," pungkas Subandi.
Video razia protokol kesehatan oleh Satpol PP Surabaya viral di aplikasi percakapan. Video itu memperlihatkan tindakan petugas Satpol PP yang dianggap kasar.
Video berdurasi 1 menit 36 detik itu memperlihatkan sejumlah petugas Satpol PP dan Linmas membentak-bentak hingga menarik seorang pria berkaus hitam yang tidak mengenakan masker dengan baik. Petugas itu mengatakan ke pria itu jika tindakan yang dilakukannya berdasarkan aturan dari pemerintah.
Pria tersebut lalu coba ditutupi oleh seorang perempuan berdaster kuning. Perempuan bermasker itu menghalangi petugas yang hendak membawa pria berambut gondrong itu. Si perempuan meminta petugas untuk tidak menindak dengan cara yang kasar dan tidak etis.