Pancaroba atau masa peralihan antara musim kemarau ke musim hujan mulai terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur. Hal ini berpengaruh pada imunitas tubuh. Agar tetap sehat saat musim pancaroba di tengah pandemi, ini sejumlah hal yang bisa dilakukan.
Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Dwi Handayani mengatakan kondisi tubuh di masa pancaroba memang rentan sakit. Karena, pengaruh dari kondisi cuaca yang tidak menentu seperti kadang panas lalu mendung.
Dwi menjelaskan di cuaca ekstra seperti ini, tubuh akan berusaha menyesuaikan dengan kondisi udara yang berubah ubah. Imun akan bekerja lebih keras, sehingga dibutuhkan imunitas yang bagus agar tidak mudah terjangkit penyakit.
"Terlebih seperti saat ini kondisi badan akan rentan terkena sakit ispa, diare, tifoid atau demam berdarah," kata Dwi di Surabaya, Senin (12/10/2020).
Salah satu yang bisa dilakukan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh yakni makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Dwi menyebut antara lemak dan protein harus seimbang. Begitu pula dengan asupan makanan bervitamin dan mineral juga harus cukup.
"Jika dirasa kurang, masyarakat dapat mengkonsumsi multivitamin," saran Dwi.
Tak hanya itu, Dwi mengingatkan agar masyarakat minum air yang cukup. Karena, di masa pancaroba yang panas, tubuh manusia rentan dehidrasi.
Simak juga video 'BMKG: Hujan Lebat Diprediksi di 22 Provinsi Indonesia':
"Selalu berpikiran positif dengan mengelola stres agar daya tahan tubuh terjaga dengan baik," ungkap Dwi.
Dia juga menyarankan pentingnya istirahat cukup dan olah raga rutin. Masyarakat juga diimbau tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Karena, selain mulai memasuki pancaroba, kita juga masih menghadapi pandemi COVID-19.
Dwi menambahkan pada musim seperti saat ini daya tahan tubuh kita seperti berperang melawan agen penyakit.
"Jika kita sehat berarti daya tahan tubuhnya menang," pungkasnya.
![]() |
Sebelumnya, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto mengatakan kewaspadaan dan kehati-hatian perlu ditingkatkan. Karena saat pancaroba kerap terjadi cuaca yang tidak menentu.
"Pancaroba bukan musim, tetapi masa peralihan musim yang ditandai oleh kondisi cuaca yang tidak menentu, dari panas tiba-tiba hujan, dari angin tenang tiba-tiba berubah angin kencang dan sebagainya," kata Teguh kepada detikcom di Surabaya, Minggu (11/10/2020).
Teguh menyebut beberapa daerah di Jatim mulai memasuki musim hujan di Bulan Oktober. Bahkan, ada daerah yang awal musim hujannya pada Desember.
"Di Jatim dominasi awal musim hujan jatuhnya di November, ada 73,7 persen daerah yang mulai memasuki musim hujan," pungkasnya.