Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijantono menjelaskan jika pria dalam video tersebut tak mengenakan masker saat petugas melakukan Operasi Patuh Masker (OPM). Selanjutnya petugas meminta yang bersangkutan untuk ikut ke kantor Puskesmas Mojo untuk dilakukan tes swab.
"Namun yang bersangkutan memberontak dan menolak sehingga terjadi pemaksaan antara petugas dan yang bersangkutan, yang takut untuk dibawa ke Liponsos," ujar Eddy kepada detikcom, Minggu (11/10/2020).
Saat masuk mobil patroli, kata Eddy, petugas menjelaskan ke pria itu jika maksud Pemkot Surabaya melakukan razia atau operasi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Setelah razia dilakukan testing, terlebih bagi pelanggar protokol kesehatan.
"Akhirnya yang bersangkutan memahami dan mau sukarela melakukan tes swab. Dan yang bersangkutan minta maaf ke petugas Pemkot Surabaya," pungkas Eddy.
Video razia protokol kesehatan oleh Satpol PP Surabaya viral di aplikasi percakapan. Video itu memperlihatkan tindakan petugas Satpol PP yang dianggap kasar.
Video berdurasi 1 menit 36 detik itu memperlihatkan sejumlah petugas Satpol PP dan Linmas membentak-bentak hingga menarik seorang pria berkaus hitam yang tidak mengenakan masker dengan baik. Petugas itu mengatakan ke pria itu jika tindakan yang dilakukannya berdasarkan aturan dari pemerintah.
Pria tersebut lalu coba ditutupi oleh seorang perempuan berdaster kuning. Perempuan bermasker itu menghalangi petugas yang hendak membawa pria berambut gondrong itu. Si perempuan meminta petugas untuk tidak menindak dengan cara yang kasar dan tidak etis. (iwd/iwd)