Ini Dampak Demo Tolak Omnibus Law di Surabaya yang Anarkis

Ini Dampak Demo Tolak Omnibus Law di Surabaya yang Anarkis

Hilda Meilisa - detikNews
Kamis, 08 Okt 2020 19:40 WIB
dampak demo buruh tolak omnibus law
Dampak demo rusuh di Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Suasana jalanan Kota Surabaya terasa mencekam. Suara tembakan gas air mata, lemparan batu hingga teriakan pendemo terasa menggema di pusat kota, tepatnya di jalanan dekat Gedung Negara Grahadi hingga Gedung Balai Pemuda Surabaya.

Kejadian ini berlangsung saat aksi demo penolakan Omnibus Law. Massa yang ricuh dengan melempar batu dan molotov mengakibatkan perkantoran tutup, kemacetan lalu lintas mengular hingga fasilitas umum yang rusak.

Salah satunya perkantoran di Jalan Yos Sudarso. Beberapa kantor memilih untuk mengunci pintunya rapat-rapat. Sejumlah pegawai hanya berani mengintip keributan dari sela-sela jendela hingga dari CCTV depan kantor.

Tak hanya itu, imbas kerusuhan massa, polisi sengaja menutup akses jalan menuju area Grahadi. Akibatnya, jalanan menjadi macet.

Pantauan detikcom, sejumlah taman kota hingga fasilitas umum rusak. Kerusakan ini terjadi di bagian luar hingga dalam Gedung Negara Grahadi Surabaya. Awalnya, massa merusak pagar bagian kanan Grahadi. Lalu, tak berselang lama, pagar bagian kiri Grahadi juga ikut dirobohkan.

Tak hanya itu, sejumlah massa juga sempat melempar bom molotov, batu hingga botol bekas air mineral. Akibatnya, lampu taman di dalam Grahadi juga ikut rusak. Bola-bola besar terbuat dari semen yanga ada di trotoar juga digiring ke tengah jalan.

Sementara di luar Grahadi juga ditemukan sejumlah kerusakan. Ada beberapa rambu lalu lintas yang rusak hingga tiangnya patah. Bahkan, lampu jalan di sekitar Taman Apsari juga patah dan tiangnya digunakan massa sebagai senjata untuk memukul saat bentrok.

Sebelumnya, polisi telah memasang kawat berduri di area Grahadi. Namun kawat ini dirusak sejumlah oknum. Selain kawat, tempat sampah yang berada di sekitar Grahadi juga tak lepas dari amukan massa.

Tak hanya itu, trotoar Kota Surabaya yang dipasangi bola-bola untuk menghalau kecelakaan juga tidak lepas dari amukan pendemo. Bola-bola tersebut juga dirusak dengan digelindingkan dari tempatnya dan dibakar.

dampak demo buruh tolak omnibus lawDampak demo buruh tolak omnibus law di Surabaya/ Foto: Deny Prastyo Utomo

Sementara untuk Taman Apsari juga menjadi korban bentrokan massa. Rerumputan dan bunga yang tertata rapi terlihat rusak akibat diinjak-injak. Di sebelah Taman Apsari, tepatnya pada penanda Kantor Pos dan Coffee Toffee ditemukan sejumlah kerusakan pula.

Tak hanya di Taman Apsari, massa juga bergeser ke area sekitar Balai Pemuda dan Alun-alun Suroboyo. Di sana, massa terlihat menginjak-injak rumput hingga tanaman.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.